Jumat 13 Nov 2020 21:53 WIB

Mega Sebut Jakarta Amburadul, Ariza: Memotivasi Kami

Ariza menyatakan Pemprov DKI akan berbuat lebih baik lagi untuk masyarakat Jakarta.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria didampingi Wali Kota Jaksel Marullah Matali di Masjid Al-Istikmal, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (28/8).
Foto: Shabrina Zakaria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria didampingi Wali Kota Jaksel Marullah Matali di Masjid Al-Istikmal, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihak yang paling bisa menilai hasil pembangunan yang dilakukan di Ibu Kota adalah masyarakat. Sebab, menurut Ariza, melayani masyarakat merupakan tugas pemerintah dan hasilnya dirasakan langsung oleh para warga.

Hal itu Ariza sampaikan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut kondisi Jakarta saat ini amburadul. Dia pun meminta agar pertanyaan mengenai hasil pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI selama ini ditujukan kepada masyarakat di Ibu Kota.

Baca Juga

"Ya pernyataan Ibu Mega sangat baik bagi kami dalam rangka memotivasi, menginspirasi, memberikan satu tendensi bagi kami agar berbuat lebih baik lagi ke masyarakat. Karena masyarakat yang akan menilai dan mengetahui sejauh mana kerjaan kita selama ini," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (13/11).

"Masyarakat yang ditanya. Jangan tanya pada kami karena kami tugasnya bekerja memperbaiki kinerja. Silakan tanya seperti apa, apakah sudah baik, masih kurang dan sebagainya tanyakan kepada masyarakat," sambungnya.

photo
Karikatur PSBB DKI Jakarta - (republika)

Selain itu, Ariza menuturkan, selama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sejak Oktober 2017, Pemprov DKI pun telah bekerja keras. Sejumlah prestasi bahkan diraih Anies beserta jajarannya. Salah satunya, yakni tiga kali berturut-turut sejak 2017 mendapat predikat laporan keuangan APBD 'Wajar Tanpa Pengecualian' atau WTP.

"Kami tiga kali berturut-turut dapat WTP. Lalu, baru-baru ini kami mendapat penghargaan di bidang transportasi, yakni Sustainable Transport Awards (STA) 2021, kami juga telah memiliki aplikasi sebagai bagian dari Jakarta Smart City. Alhamdulillah itu cukup baik, jaringan internet kami, Wi-Fi kami sudah lebih baik," papar dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku heran lantaran Jakarta tidak masuk sebagai Kota Ramah Mahasiswa atau City of Intelect. Hal tersebut ia sampaikan menanggapi riset yang dilaksanakan oleh tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa? Ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya, siapakah yang buat hal ini tentunya para akademisi, insinyur dan lain sebagainya dan lain sebagainya," kata Megawati dalam diskusi bertajuk  'Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial' yang digelar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11).

photo
Megawati Soekarnoputri - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement