Jumat 13 Nov 2020 20:27 WIB

Politikus PDIP Minta Rizieq tak Sepelekan Pandemi

Politik PDIP Rahmad Handoyo meminta Rizieq menghentikan kegiatan memicu kerumunan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Markaz Syariah oleh imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab, Jumat (13/11).
Foto: Istimewa
Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Markaz Syariah oleh imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta Imam Besar FPI Rizieq Shihab untuk tidak menyepelekan pandemi Covid-19 dengan mengadakan kegiatan hingga menimbulkan kerumunan juga sangat berbahaya bagi umat. Dia meminta Rizieq menghentikan apa pun bentuk kegiatan yang mengundang kerumunan bila memang menyayangi dan ingin membuat umat selamat dari ancaman Covid-19.

"Kalau terus menerus adanya kegiatan ini maka sudah pasti bisa mengancam jiwa umat menjadi sumber klaster baru, jadi tidak ada cara lain selain hentikan segala acara," katanya, Jumat (13/11).

Baca Juga

Rahmad menyesalkan kegiatan Rizieq yang sering menimbulkan kerumunan massa setelah dia pulang dari Arab Saudi. Menurutnya, hal itu bisa berdampak pada semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 di dalam negeri.

"Ini suasana dan masa pandemi sangat berbahaya dan masih jauh dari kita bisa kendalikan Covid-19," kata Rahmad.

Dia meminta pentolan FPI menahan diri dari keinginan mengadakan kegiatan yang mengundang banyak orang. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan dan sangat berbahaya di masa pandemi ini.

 

Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga mengeluhkan acara-acara Rizieq Shihab yang membuat kerumunan massa. Dia mengaku khawatir akan kegiatan tersebut.

"Sangat mencemaskan. Dan saya heran kok tidak ada yang mengingatkan," katanya.

Pandu mengatakan, Rizieq Shihab seharusnya karantina mandiri selama 14 hari sepulang dari Arab Saudi. Setelah itu baru bisa melakukan kegiatan-kegiatan.

"Seharusnya juga dari awal beliau itu diyakini dulu dia negatif dan dikarantina beberapa hari baru kemudian melakukan kegiatan-kegiatan," tuturnya.

Pandu menuturkan, Rizieq seharusnya juga bisa berpesan kepada massa pendukungnya untuk tidak berkerumun dan bisa menerapkan protokol kesehatan. Bukan malah mendiamkan pengikutnya itu.

Sementara, Rizieq menghadiri acara maulid Nabi Muhammad di Tebet, Jakarta Selatan. Setelah itu, ia ceramah di Megamendung, Bogor. Kedatangan Rizieq disambut massa sejak di simpang Gadog.

Sebelumnya saat tiba di Indonesia, ribuan orang menyambut kedatangan Rizieq dari Arab Saudi. Massa berkumpul di Bandara Soekarno dan di kediaman Rizieq

photo
Habib Rizieq Shihab - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement