Jumat 13 Nov 2020 18:41 WIB

Waskita Karya Bidik Ekspansi Bisnis capai Rp 92 T

Potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi. Waskita membidik potensi ekspansi bisnis senilai Rp 92 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi. Waskita membidik potensi ekspansi bisnis senilai Rp 92 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk berupaya menjaga keberlangsungan bisnis ke depan. Waskita memproyeksikan potensi pengembangan bisnis dalam beberapa tahun ke depan sekitar Rp 92 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa. Yakni, infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp 49 triliun. Selanjutnya, potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan EPC senilai Rp 20 triliun. 

Baca Juga

"Serta, nilai proyek yang dikembangkan oleh entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat)," ujar Destiawan kepada wartawan, Jumat (13/11).

Saat ini, dia melanjutkan, Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang akan diperuntukan sebagai hunian dan pusat komersial.

Waskita yang tergabung dalam konsorsium bersama dengan BUMN lain yaitu Jasa Marga, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan, dan Brantas Abipraya juga direncanakan melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

"Proyek tol sepanjang 75,8 KM tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp 14 triliun. Kemudian untuk total potensi proyek pengembangan bisnis sekitar Rp 92 triliun," ucap Destiawan.

Sementara potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 triliun antara lain ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pada tahun ini Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26,8 triliun. 

Hingga Oktober raihan kontrak baru mencapai Rp 15 triliun. Adapun raihan nilai kontrak baru paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung.

"Dalam proses pengerjaan beberapa proyek tersebut, Waskita melakukan sinergi dengan anak perusahaan yaitu Waskita Precast dalam menyuplai produk precast dan readymix berkualitas," ungkap Destiawan.

Menurutnya sinergi ini didukung dengan lokasi sembilan Plant dan Batching Plant Waskita Precast yang tersebar di Sumatra, Jawa, hingga Sulawesi, sehingga proses pengiriman produk lebih mudah dan cepat.

Waskita memiliki enam lini bisnis yaitu konstruksi, bidang investasi yang terdiri dari jalan tol, realty, dan infrastruktur nonjalan tol. Serta di bidang industri yaitu beton precast dan pabrikasi baja. Keenam lini bisnis tersebut didukung oleh anak-anak perusahaan seperti Waskita Toll Road, Waskita Karya Realty, Wasita Beton Precast dan Waskita Karya Infrastruktur. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement