REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Konsol PlayStation 5 (PS5) Sony Corp diluncurkan ke pasar pada Kamis (12/11), untuk meningkatkan penjualan secara daring. Sebab penjualan ritel pada hari pertama terbatas pada pengambilan pesanan saja.
Pandemi Covid-19 telah mendorong lonjakan permintaan game. Sony lalu melakukan penjualan secara daring agar menjaga jarak sosial. Sony menyerukan konsumen untuk aman, tinggal di rumah, dan memesan secara daring.
Konsol PS generasi terbaru itu dijual seharga 500 dolar AS atau sekitar Rp 7 juta atau 400 dolar AS tanpa disk-drive. PS5 langsung terjual habis di situs pengecer besar di Jepang dan Amerika Serikat, dengan beberapa lotere penyelenggara untuk mendistribusikan stok terbatas.
Di platform pasar loak teratas Jepang dari konsol Mercari Inc dijual seharga lebih dari $ 900. Pengecer besar AS Amazon.com, Best Buy Co Inc dan Gamestop Corp tampaknya kehabisan stok beberapa saat setelah PS5 mulai dijual.
Warga New York, Anil Rivera berbaris di depan toko GameStop di Union Square Manhattan selama sekitar satu jam sebelum pembukaannya. Rivera ingin mengambil konsol PlayStation 5 yang telah dipesan sebelumnya. Rivera mengatakan tidak keberatan menunggu atau kehujanan. Rivera berharap mengalami lompatan besar dalam teknologi yang ditawarkan PlayStation baru.
Penggemar berat PS5 lainnya, Jessica Luto, tiba dari Bronx untuk mengambil pesanan online-nya. "Saya duduk di antrean ini selama dua jam untuk mendapatkan pre-order saya," kata Luto, yang memiliki semua konsol PlayStation dilansir dari Reuters pada Jumat (13/11).
Permintaan untuk PS5 terhambat oleh pandemi. Tingginya minat konsumen yang berbondong-bondong ke toko game tak sesuai dengan rantai pasokan yang terganggu. PS5 memang menawarkan grafik mutakhir, waktu muat yang lebih cepat, dan pengontrol baru dengan umpan balik yang mendalam. Analis memprediksi terbatasnya konsol PS5 berlanjut hingga 2021.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
