Jumat 13 Nov 2020 14:56 WIB

Singapura: Pasokan Vaksin COVID-19 Harus Adil

Singapura multilateralisme vaksi dan menekankan pentingnya kerja sama regional.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Lee Hsien Loong meminta ASEAN memastikan pasokan vaksin Covid-19 yang adil, stabil, dan terjangkau.
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Lee Hsien Loong meminta ASEAN memastikan pasokan vaksin Covid-19 yang adil, stabil, dan terjangkau.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meminta Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) memastikan pasokan vaksin Covid-19 yang adil, stabil, dan terjangkau bagi rakyat. Lee Hsien Loong menyampaikannya dalam KTT ASEAN ke-37 yang sedang berlangsung dipimpin oleh Vietnam secara virtual.

Ia menyerukan multilateralisme vaksi dan menekankan pentingnya kerja sama regional untuk mengurangi dampak jangka panjang pandemi. Singapura mendukung inisiatif vaksin global seperti Covid-19 Vaccine Global Access (Covax) Facility, yang anggotanya mencakup banyak negara ASEAN serta mitra eksternal negara tersebut. 

Baca Juga

"Banyak kandidat vaksin terkemuka sedang dikembangkan oleh mitra eksternal Singapura, serta negara-negara anggota ASEAN," kata Lee Hsien Loong dilansir dari kantor berita Bernama pada Jumat (13/11)

Ia menyebut, ASEAN harus bekerja sama dengan mitra-mitra ini untuk memfasilitasi produksi dan distribusi vaksin guna memenuhi kebutuhan kawasan. Singapura akan menyumbangkan 100 ribu dolar AS untuk Covid-19 ASEAN Response Fund. 

"Tujuannya membantu negara-negara anggota ASEAN mendapatkan pasokan medis dan peralatan yang diperlukan untuk memerangi virus corona," kata dia.

Di bidang ekonomi, Lee Hsien Loong mengatakan, para pemimpin ASEAN harus melipatgandakan upaya meningkatkan daya saing ASEAN di dunia pascapandemi. Ia mencatat, ada kerangka kerja yang dapat dibangun, seperti Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 dan ASEAN Smart Cities Network. 

Selain itu, Sistem Transit Bea Cukai ASEAN yang baru diluncurkan membantu memfasilitasi arus barang lintas batas. 

"Inisiatif ini dapat menjadi katalisator pemulihan regional dan memungkinkan ASEAN untuk memanfaatkan sepenuhnya teknologi saat kawasan menyesuaikan dengan cara baru hidup dan berbisnis di dunia pascapandemi," kata Lee Hsien Loong menjelaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement