Jumat 13 Nov 2020 10:22 WIB

BMH Bantu Salina Tersenyum, Bisa Sekolah Online

BMH memberikan hadiah handphone untuk Salina.

BMH memberikan hadiah HP kepada Salina, agar ia dapat mengikuti kegiatan sekolah online.
Foto: Dok BMH
BMH memberikan hadiah HP kepada Salina, agar ia dapat mengikuti kegiatan sekolah online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah online kini menjadi jalan yang harus ditempuh oleh para penuntut ilmu untuk tetap bisa belajar di tengah pandemi seperti sekarang. Namun, tak semua siswa dapat dengan mudah dapat mengikuti sekolah online, Salina salah satunya.

Gadis yang tinggal di Lebak Sari Tanjung Barat, Jagarkarsa, Jakarta Selatan (Jaksel)  itu kesulitan untuk bisa mengikuti sekolah online karena tidak memiliki handphone.

Laznas BMH yang terus bergerak memberikan amanah kebaikan para donatur itu pun akhirnya menemukan Salina dalam keadaan yang membutuhkan pertolongan.

"Alhamdulillah, seketika tim bergerak dan menyampaikan amanah kebaikan para donatur kepada Salina dengan memberikan handphone baru untuk kebutuhan sekolah online," terang Staf Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Fajar Fahmi, Kamis  (12/11).

Saat Salina membuka kotak yang diberikan oleh tim BMH, seketika ia menangis haru.  "Ya Allah, impian Salina terwujud, bisa punya handphone untuk belajar online," katanya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

"Sekarang Salina sudah bisa mengikuti sekolah online tanpa harus kebingungan mesti pinjam handphone tetangga atau temannya," imbuh Fajar.

Sebelumnya Salina sering keliling ke rumah-rumah tetangganya untuk meminjam handphone.

"Tolong saya bu, saya mau ngerjain tugas, saya masih mau sekolah, saya masih mau masuk SMP nanti," ucap Fajar menirukan penuturan tetangga Salina.

Salina termasuk seorang pelajar yang punya tekad tinggi. Sejak usia 7 tahun, ia terbiasa berjualan es atau minuman saset siap saji seharga Rp 1000 di depan rumahnya di wilayah Tanjung Barat, Jagakarsa.

Tak hanya itu, bila sedang ada waktu luang, ia juga kerap memungut barang-barang bekas di jalan yang kemudian dijual kepada pengepul.

Kegiatan itu dilakukan untuk menambah penghasilan ibunya yang juga merupakan seorang pemulung barang bekas.

Masa pandemi awalnya sempat memupuskan semangat Salina belajar.  "Saya masih ingin terus sekolah, nanti ingin masuk SMP. Awalnya tidak ada handphone sedih banget. Sekarang, Alhamdulillah. Terima  kasih BMH," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement