Kamis 12 Nov 2020 17:18 WIB

Dinkes Bekasi akan Beri Rekomendasi Sekolah Tatap Muka

Kasus Covid-19 di Bekasi memang bertambah, tapi angka kesembuhan juga cukup tinggi.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Bekasi, Selasa (4/8).
Foto: Uji Sukma Medianti
Simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Bekasi, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi kembali menggodok simulasi sekolah tatap muka yang sedianya akan dilakukan bulan depan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan guna memberi update kondisi terakhir Covid-19 di wilayahnya secara epidemiologis.

"Dari dinas pendidikan Kota Bekasi sudah berkomunikasi menanyakan bagaimana kondisi Kota Bekasi untuk menanyakan terkait rencana pembukaan sekolah," ujar dia kepada wartawan, Kamis (12/11).

Dezy memberikan laporan jika kasus Covid-19 di Kota Bekasi memang bertambah setiap harinya. Namun, angka kesembuhan yang ada saat ini juga cukup tinggi. "Intinya memang kasus Covid-19 Kota Bekasi, ada penambahan. Tapi kalau dilihat dari angka kesembuhan, cukup tinggi juga," jelasnya.

Melihat upaya penanganan yang cukup baik, Dezy mengaku yakin untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat. Hanya saja, penerapan protokol kesehatan menjadi mutlak untuk dilakukan dalam masa simulasi.

"Kami mengimbau agar pihak sekolah melakukan  protokol kesehatan dengan baik, mengatur jam pembelajaran dengan baik, dan mengatur jenis kegiatannya sehingga anak-anak terlindungi dengan protokol kesehatan," ujar dia.

Adapun, wacana pembelajaran tatap muka ini bergulir kembali lantaran tidak semua orang tua siswa dapat mendampingi anaknya belajar. Oleh sebab itu, sekolah dan guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiasatinya.

"Dibandingkan seperti saat ini untuk proses belajar mengajarnya kan online, gurunya kan juga pusing sebenarnya karna kan tidak semua siswa mempunyai fasilitas yang memadai untuk belajar online," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement