Kamis 12 Nov 2020 17:11 WIB

Ekspor Sepeda ke Swedia akan Ditingkatkan

Pangsa pasar sepeda Indonesia baru enam persen dari total impor sepeda di Swedia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memeriksa sepeda lipat Kreuz di Rumah Produksi Kreuz, di Kota Bandung, Jawa Barat. Melihat peluang yang ada, Indonesia akan meningkatkan ekspor sepeda ke Swedia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja memeriksa sepeda lipat Kreuz di Rumah Produksi Kreuz, di Kota Bandung, Jawa Barat. Melihat peluang yang ada, Indonesia akan meningkatkan ekspor sepeda ke Swedia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama KBRI Stockholm dan Open Trade Gate (OTG) Swedia bekerja sama meningkatkan kapasitas perusahaan dan eksportir peralatan olahraga (sporting goods) Indonesia. Hal tersebut diimplementasikan melalui Forum Bisnis 'Sporting Goods Opportunity in Sweden' yang diselenggarakan secara daring sebagai bagian gelaran Trade Expo Indonesia Virtual Events (TEI-VE) 2020.

Direktur Jenderal PEN Kasan menyampaikan, forum bisnis itu bertujuan mendorong peningkatan ekspor peralatan olahraga Indonesia ke Swedia yang memiliki peluang pasar besar. Berbagai informasi tren, peluang, dan persyaratan ekspor ke Swedia disampaikan dalam forum tersebut.

Baca Juga

"Ekspor produk sepeda Indonesia ke Swedia berpeluang besar ditingkatkan," kata Kasan melalui keterangan resmi Kementerian Perdagangan, Kamis (12/11).

Pada periode Januari sampai Agustus 2020 ekspor sepeda Indonesia ke Swedia baru tercatat sebesar enam juta dolar AS. 

Pangsa pasar sepeda Indonesia baru sekitar enam persen dari total impor sepeda Swedia dari dunia. Sedangkan untuk ekspor komponen sepeda ke Swedia, posisi Indonesia ada di peringkat ke-53 dari 56 negara di dunia. 

"Budaya masyarakat Swedia kini sangat mementingkan gaya hidup sehat," ujar Kasan.

Cuaca empat musim di Swedia juga memberikan kesempatan luas bagi eksportir Indonesia dalam menyediakan berbagai jenis peralatan olahraga. Baik yang digunakan orang dewasa maupun anak-anak di sana.

Selain itu, lanjut Kasan, tren penggunaan sepeda yang semakin meningkat, terutama di negara-negara maju sehingga membuka peluang ekspor produk tersebut. Peningkatan ini terjadi bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement