Kamis 12 Nov 2020 12:37 WIB

 Pemohon Layanan Uji Mutu Kopi Indag Jabar Terus Meningkat 

Jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terjadi pada Februari 2020.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Agro Bandung mengalami peningkatan permohonan layanan uji mutu kopi sepanjang 2020 ini.
Foto: Istimewa
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Agro Bandung mengalami peningkatan permohonan layanan uji mutu kopi sepanjang 2020 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Walaupun, saat pandemi covid 19 melanda, permohonan sempat mengalami penurunan. Namun, sekarang meningkat lagi.

Menurut Kepala UPTD BPSMB Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Rinny Cempaka, pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada tahun 2020 mengalami peningkatan. 

“Ada peningkatan. Terutama dengan sudah dilakukannya pelayanan pengujian mutu biji kopi dan mutu beras,” ujar Rinny saat dihubungi media, Kamis (12/11).

Rinny mencatat, jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terjadi pada bulan Februari 2020 yang mencapai hampir 50 pemohon. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut, dilakukan pengujian uji kopi gratis dan antusiasme masyarakat pelaku usaha sangat tinggi untuk mengujikan kopi ke UPTD BPSMB Agro Bandung.

Menurutnya, perlambatan pemohon izin lalu terjadi pada bulan Maret 2020 – Juni 2020, pengujian komoditi agro relatif sedikit. Hal ini disebabkan oleh kopi yang belum memasuki masa panen dan juga masyarakat yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19.

“Tapi pada Juli 2020 sampai dengan Oktober 2020, terjadi peningkatan kembali. Hal ini disebabkan oleh diadakannya kembali pengujian biji kopi gratis tahap kedua,” katanya.

Rinny mengatakan, rata-rata peningkatan di atas angka 20 pemohon. Ia menilai, peningkatan ini dikarenakan UPTD BPSMB Agro Bandung yang sudah bekerja sama dengan Bappebti Kementerian Perdagangan RI tentang Sistem Resi Gudang (SRG) biji kopi dan beras.

Sehingga, kata dia, pengguna SRG dapat mengujikan komoditinya. “Sekaligus UPTD BPSMB Agro Bandung mendapatkan pengakuan dari Bappebti untuk sebagai tempat yang tepercaya untuk pengujian mutu biji kopi dan mutu Beras,” katanya.

Menurutnya, kerja sama yang dilakukan dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat tentang pengujian mutu biji kopi dan mutu beras, membuat para pelaku usaha binaan Dinas Perkebunan diarahkan ke UPTD BPSMB Agro Bandung untuk melakukan pengujian.

“UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan kerjasama dengan PT Agro Jabar untuk pengujian mutu beras dalam rangka penggunaan beras untuk bantuan masyarakat dalam rangka pandemi,” katanya.

Pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung, kata dia, pada tahun 2020 cenderung semakin baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini tercermin dalam rekapitulasi pelaku usaha, penerimaan retribusi dan penilaian IKM yang telah disampaikan pada bab sebelumnya. 

“Sehingga pengaruh pandemi Covid-19 relatif tidak terlalu berpengaruh pada penilaian masyarakat dan penerimaan retribusi,” katanya.

UPTD-nya, kata dia, berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Yakni, dibentuk sejak 2017 dalam rangka memfasilitasi pengujian mutu barang agro, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat. Selain melakukan fasilitasi pengujian mutu barang agro, UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan melakukan pelayanan kalibrasi alat ukur.

Seiring dorongan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan inovasi terkait layanan publik, saat ini dilakukan transformasi layanan yang diawali dengan melakukan branding layanan UPTD BPSMB yang kini dinamakan Bestari atau Balai Pengujian dan Sertifikasi.

Selain Agro Bandung, Bestari juga memiliki tiga balai dengan layanan berbeda. Bestari Logam dan Elektronik di Karawang, Bestari Keramik dan Tabung Gas di Bogor lalu Bestari Air Minum Dalam Kemasan di Cirebon. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement