Kamis 12 Nov 2020 12:04 WIB

PLN Operasikan Transmisi Saluran Udara di Ternate

SUTT itu akan memberi keandalan listrik di sistem Ternate-Tidore.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV pertama di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Transmisi ini akan menyambungkan kelistrikan dari Ternate dan Tidore.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV pertama di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Transmisi ini akan menyambungkan kelistrikan dari Ternate dan Tidore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV pertama di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Transmisi ini akan menyambungkan kelistrikan dari Ternate dan Tidore.

Direktur Regional Bisnis Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda menjelaskan hingga November proses pembangunan sudah mencapai 86 persen. Ia mengatakan SUTT itu akan memberi keandalan listrik di sistem Ternate-Tidore.

Baca Juga

"Khususnya di pulau Ternate akan semakin andal dan siap mendukung tumbuhnya ekonomi," kata Huda, Kamis (12/11).

Proyek SUTT Ternate ditargetkan dapat beroperasi penuh pada bulan Desember 2020. Saat ini proses distribusi listrik dilakukan menggunakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV.

SUTT ini terbentang dari PLTMG Ternate ke Gas Isolated Switchyard (GIS) Ternate 150 kV di kelurahan Kayu Merah sepanjang 15,5 kilometer sirkuit (kms) dengan 23 menara. Adapun biaya investasi pembangunan SUTT ini mencapai Rp 18,4 miliar.

Selain mewujudkan keandalan listrik, Huda menyampaikan bahwa pengoperasian transmisi ini juga meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya pokok penyediaan listrik pada sistem kelistrikan Ternate-Tidore.

Saat ini sistem kelistrikan Ternate-Tidore memiliki cadangan daya yang cukup yaitu sebesar 16 Megawatt (MW) dengan daya mampu mencapai 52 MW dan beban puncak sebesar 36 MW.

Sementara itu, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Ternate yang beroperasi sejak tahun 2018 kini menjadi tulang punggung kelistrikan Ternate dan Tidore dengan kapasitas 36 MW. Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Ghani Kasuba berharap ketersediaan pasokan listrik di wilayahnya itu bisa ikut menarik minat investor. 

"Kelistrikan di Ternate dan Tidore sudah cukup baik. Tentu hadirnya listrik ini akan semakin mendorong munculnya investasi di Maluku Utara," kata Kasuba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement