Kamis 12 Nov 2020 07:26 WIB

Toni Kroos Tolak Rencana UEFA Gelar Liga Super Eropa

Kroos menuding UEFA dan FIFA hanya menjadikan pemain sebagai boneka.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang Real Madrid dan timnas Jerman, Toni Kroos.
Foto: EPA/Annegret Hilse
Gelandang Real Madrid dan timnas Jerman, Toni Kroos.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, menolak rencana Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menyelenggarakan Piala Super Eropa. Menurutnya, kompetisi level Eropa yang sedang berjalan seperti UEFA Nations League sudah menyusahkan pemain.

Gelandang berpaspor Jerman itu bahkan menyebut kompetisi "ekstra" yang berada di Benua Biru memperlakukan pemain seperti boneka. Kendati demikian, ia tetap patuh pada pelatih skuat Der Panzer, Joachim Loew, yang memanggilnya ke dalam timnas.

"Sayangnya, pemain tidak bisa membuat keputusan. Pada akhirnya dengan semua kompetisi yang dirancang, kami hanyalah boneka bagi FIFA dan UEFA. Mereka hanya memikirkan uang," kata Kroos seperti dilansir ESPN, Kamis (12/11).

Kroos, dengan empat titel Liga Champions dan lima gelar domestik bersama Bayern Muenchen dan Real Madrid, plus satu gelar Piala Dunia, menilai sudah tidak perlu lagi ada kompetisi tambahan. "Saya ingin meninggalkan jejak di manapun saya tinggal. Kompetisi yang ada sudah bagus, misalnya Liga Champions dan Piala Dunia," ujar dia.

Sebelumnya, rencana gelaran Liga Super Eropa sudah menyeruak sejak bulan lalu sebagai pendamping Liga Champions.

Pesertanya adalah tim-tim dari Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, dan liga top Eropa lainnya tanpa ada regulasi degradasi.

Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, sempat menyatakan persetujuan terhadap rencana tersebut. "Dari sudut pandang olahraga mungkin hal ini menarik. Tapi jarak antara tim besar dan tim kecil akan semakin terasa," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement