Kamis 12 Nov 2020 02:17 WIB

Reuni 212, Epidemiolog Ingatkan Soal Covid-19

PA 212 menyatakan reuni 212 akan menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
Reuni 212, Epidemiolog Ingatkan Soal Covid-19. Foto: Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Foto: Antara/Aruna
Reuni 212, Epidemiolog Ingatkan Soal Covid-19. Foto: Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman menanggapi rencana sebagian umat Muslim menggelar reuni Aksi Bela Islam 212 pada 2 Desember mendatang. Dicky mewanti-wanti akan bahaya pandemi Covid-19 yang belum tanda berakhir di Tanah Air.

Dicky menyampaikan penanganan Covid-19 di negara maju seperti Jerman, Inggris dan Prancis saja mengalami kendala. Negara-negara itu justru tengah berada di gelombang kedua pandemi dengan kembali melonjaknya penderita Covid-19.

Baca Juga

Sedangkan di Tanah Air kasus Covid-19 belum menunjukkan akan mereda. Tren kenaikan masih terus terjadi.

"Artinya ancaman sangat serius. Secara global tren juga meningkat enggak ada yang mereda. Apalagi di Indonesia yang penanganannya masih jauh dari kata berhasil," kata Dicky kepada Republika, Rabu (11/11).

Sebelumnya, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyebut reuni 212 tahun ini berpeluang besar tetap diselenggarakan meski di tengah ancaman pandemi Covid-19. Novel menekankan penyelenggaraan reuni 212 bakal memenuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).

Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan reuni 212 tahun ini berpeluang besar tetap diselenggarakan meski di tengah ancaman pandemi Covid-19. Novel mengatakan penyelenggaraan reuni 212 bakal memenuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

"Protokol kesehatan jelas akan dipatuhi ketika penyelenggaraan reuni 212 nanti, itu sudah pasti sebagai upaya mencegah penularan Covid-19," kata Novel pada Republika, Rabu (11/11).

Namun, Novel belum bisa memberi tanggapan lebih lanjut soal lokasi dan bagaimana kegiatannya karena berpotensi terganjal Pembatasan Sosial Berskala Besar di Ibu Kota. "Untuk reuni (212) insyaAllah jadi. Namun, untuk tempat dan mekanismenya bagaimana kami menunggu arahan Imam Besar HRS (Habib Rizieq Shihab)," ujar Novel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement