Rabu 11 Nov 2020 20:58 WIB

Penyebab Hamba tak Mendapat Ampunan Allah Saat Wukuf

Dosanya tidak akan diampuni Allah meski telah melaksanakan wukuf.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penyebab Hamba tak Mendapat Ampunan Allah Saat Wukuf (ilustrasi).
Foto: Amr Nabil/AP
Penyebab Hamba tak Mendapat Ampunan Allah Saat Wukuf (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wukuf di Padang Arafah bagian dari rukun haji dan menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji. Pada saat inilah Allah mengampuni segala dosa hamba-Nya yang meminta ampun kepada-Nya saat wukuf.

Namun dalam kitabnya Asrar -Al Haj, Imam Al-Ghazali mengatakan ada hamba-Nya yang tak diampuni dosanya karena berprasangka buruk bahwa dosa dia tidak akan diampuni Allah meski telah melaksanakan wukuf. Hal ini kata sang Hujatulla Islam sesuai hadits Nabi Muhammad SAW.

"Orang yang paling besar dosanya adalah orang yang wukuf di Arafah lalu menyangka bahwa Allah tidak mengampuni." (H.R. Abu Thalib Al-Makki).

Imam Al-Ghazali menuturkan hadis di atas, pengarang kitab Al-Qut meriwayatkan. "Seorang laki-laki bertemu dengan Ibnu Mubarak ketika sedang pergi ke Arafah ke Mudzalifah.

Laki-laki itu bertanya, "Siapakah orang yang paling besar dosanya di tempat wukuf ini wahai Abu Abdurrahman?" Beliau menjawab, "Yaitu orang yang mengatakan kalau Allah tidak mengampuni mereka yang melakukan wukuf di sana." 

Az-Zubaidi meriwayatkan pula hadis yang jalur sanadnya berasal dari Ahlul Bait sebagaimana pengarang kitab ini. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al-Khatib dalam Muttafaq wa al Muftaraq dan ad-Dhaliami dalam Musnad al-Firdaus dari hadis Ibnu Umar  dengan jalur sanad yang dhaif.

Ibnu Abbas meriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda setiap hari 120 Rahmat. 60 untuk orang yang tawakal, 40 untuk orang yang salat 20 untuk orang yang melihatnya." (H.R Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).

Imam Al-Ghazali kembali menerangkan bahwa hadis di atas ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam adh-Dhu'afa dan  al-Baihaqi dalam syab Al Iman dari hadits Ibnu Abbas dengan jalur isnad yang hasan.

Abu Hatim menyebutkan hadits ini  mungkar. Tarkait hal ini Atha bin Abu Rabah juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas. "Allah menurunkan di atas rumah ini setiap sehari semalam 120 Rahmat. 60 untuk orang yang thawaf 40 untuk orang yang salat dan 20 untuk orang yang melihatnya."

Demikian pula al-Izz bin Fahr  dan Jarullah bin Fahr meriwayatkan dalam kitab Musalsal memilik keduanya.

Imam at- Thabrani meriwayatkan dalam tiga kitab  Mujam-nya. Namun al-Mundziri al-iraqi dan as-Skhlawi menilai hadits ini hasan apabila melihat banyaknya jalur periwayat hadits ini bertemu pada satu sumber yang sama, dia akan naik ke tingkat Hasan. 

Dalam kitab Al Manasik keterangan Al-Muhibb ath-Thabari diriwayatkan oleh secara marfu dari Ibnu Abbas. "Turun di atas rumah ini setiap sehari semalam 120 rahmat. 60 untuk orang yang thawaf 40 untuk orang yang shalat dan 20 untuk orang yang melihatnya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement