Selasa 10 Nov 2020 14:49 WIB

Rakor Penanganan Covid-19, Doni Monardo: Jangan Kendor!

Hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11).
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) agar tidak kendor dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui upaya pencegahan. Sebab, hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan vaksin juga masih dalam proses.

Adapun hal tersebut sebagaimana arahan langsung dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. “Jangan kendor. Kita tidak tahu Covid-19 ini kapan akan berakhir. Vaksinnya pun masih dalam proses,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11).

Baca Juga

Selanjutnya, Doni juga menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa hingga saat ini ‘vaksin terbaik’ adalah protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker. “Vaksin terbaik itu adalah protokol kesehatan,” kata Doni.

photo
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11). - (BNPB)

Sebelumnya, Doni juga mengingatkan agar penanganan Covid-19 dapat lebih ditingkatkan. Dia menilai bahwa meskipun upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 masuk dalam kategori bagus, namun tingkat fatality rate-nya masih harus mendapat perhatian khusus dan antisipasi.

Sehingga ke depannya jatuhnya korban jiwa akibat terpapar Covid-19 dapat diminimalisir dengan baik. “Kita cukup bergembira bahwa penanganannya termasuk pada kategori bagus, namun masih terdapatnya korban jiwa ini yang perlu kita pikirkan ke depan bagaimana supaya korban jiwa ini bisa seminimal mungkin,” ujar Doni.

Selanjutnya, Doni juga mengimbau agar seluruh komponen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar tidak berpuas diri atas capaian penanganan Covid-19. Dia tetap meminta agar masyarakat tetap waspada dan selalu kompak.

“Sulteng ini termasuk dalam kategori relatif sangat kecil. Angka kematian di bawah 50. Kondisi ini mudah-mudahan tidak membuat kita semua berpuas diri. Masyarakat tidak boleh lengah dan tetap waspada,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Satgas Penangan Covid-19 juga memberikan bantuan guna mendukung penanganan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tengah. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo kepada Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Baco Dg. Palabbi dan disaksikan oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Danrem 123/Tadulako, Ketua DPRD Sulawesi Tengah, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Adapun bantuan tersebut berupa masker KN95 sebanyak 20 ribu, masker medis sebanyak 20 ribu, masker kain 150 ribu, APD premium 10 ribu, face shield sebanyak 5.000, shoe cover sebanyak 2.000, gloves sebanyak 500, googles sebanyak 250, disinfektan sprayer lima, hand sanitizer sebanyak 20 jeriken, handspray sebanyak 1.000 dan ventilator 2 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement