Selasa 10 Nov 2020 14:21 WIB

Libur Akhir Tahun, Prambanan Bersiap Sambut 7.000 Wisatawan

Pengelola Candi menargetkan dapat melayani hingga 7.000 orang saat uji coba AKB 4.

Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2020).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berupaya dapat menambah kuota jumlah wisatawan ke destinasi Candi Prambanan. Pengelola menargetkan dapat melayani hingga 7.000 orang per hari pada uji coba adaptasi kebiasaan baru (AKB) pariwisata tahap ke empat yang bertepatan dengan masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021.

"Hingga saat ini, kami telah uji coba AKB tahap ke tiga dengan kuota wisatawan 5.000 orang per hari," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono di Sleman, DIY, Selasa.

Baca Juga

Menurut Edy, pada tahap uji coba operasional, sesuai AKB kuota wisatawan sebanyak 1.500 orang per hari berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan Covid-19. Kemudian, pada tahap dua, kuota dinaikkan menjadi 2.500 wisatawan per hari. Tahap tiga, kuota naik lagi menjadi 5.000 wisatawan per hari.

Dari hasil evaluasi tahap satu hingga tiga, menurut Edy, semua dapat berjalan dengan baik. Untuk uji coba tahap empat, kuota akan ditambah menjadi 7.000 wisatawan per hari.

Edy mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY untuk uji coba operasional tahap ke empat. Edy mengatakan, dengan kuota wisatawan sebanyak 7.000 per hari berarti sudah sekitar 60 persen dari jumlah rata-rata pengunjung di Candi Prambanan saat sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019.

"Setiap tahap uji coba, Satgas Covid-19 DIY selalu memantau AKB pariwisata dan selama ini kami mendapat penilaian yang baik, sehingga kami mendapat rekomendasi untuk bisa menaikkan kuota pengunjung," katanya.

Edy mengatakan, peningkatan kuota pengunjung dilakukan secara bertahap. Tujuannya agar SDM-nya terlatih untuk bisa mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) AKB pariwisata.

"Karena beda handling 1.500 dan 2.500 dan 7.000 pengunjung nantinya. Ini kondisinya berbeda. Nah, inilah yang kami selalu evaluasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement