Selasa 10 Nov 2020 11:10 WIB

Dirut BP Jamsostek Tekankan Pentingnya Kolaborasi Digital

Kolaborasi digital diperlukan untuk meningkatkan pelayanan BP Jamsostek.

Dirut BP Jamsostek Tekankan Pentingnya Kolaborasi Digital. Foto: Dirut BP Jamsostek Agus Susanto  saat menjadi pembicara webinar bertajuk Menciptakan Pengalaman Pelanggan yang Ekselen di Era Digital, Selasa (10/11).
Foto: Dok Republika
Dirut BP Jamsostek Tekankan Pentingnya Kolaborasi Digital. Foto: Dirut BP Jamsostek Agus Susanto saat menjadi pembicara webinar bertajuk Menciptakan Pengalaman Pelanggan yang Ekselen di Era Digital, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, pandemi Covid-19 telah mempercepat tatanan hidup yang serba digital. Karena itu, perlu dilakukan kolaborasi agar teknologi digital ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melayani pekerja Indonesia yang mengikuti jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Kita bisa melihat ekosistem digital di sekitar kita, situs-situs digital, untuk bisnis, e-commerce, dan sebagainya. Kemudian juga situs percakapan, situs pertemuan, sehingga kita tidak bisa lepas dari teknologi digital dan ini juga dampak pengaruh dari Covid-19," kata Agus saat menjadi pembicara webinar bertajuk Menciptakan Pengalaman Pelanggan yang Ekselen di Era Digital, Selasa (10/11).

Baca Juga

Era digital ini, menurut Agus, juga berdampak ke BP Jamsostek. Sebagai lembaga layanan publik, BP Jamsostek harus terus memberi layanan kepada masyarakat.

"Di era pandemi ini, kita harus bisa melakukan adaptasi di seluruh lini layanan dan operasional BP Jamsostek," kata Agus.

Misalnya, saat ini layanan BP Jamsostek mengedepankan layanan tanpa kontak fisik. Peserta BP Jamsotek tak perlu lagi datang secara fisik ke kantor BP Jamsostek untuk mendapatkan layanan. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah tentang protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Karena itu, di masa pandemi ini, Agus mengatakan layanan BP Jamsostek bertransformasi untuk mengoptimalkan teknologi digital. Ini untuk membantu operasional dan layanan di semua lini BP Jamsostek.

"Kita memanfaatkan aset kedua di BP Jamsostek selain aset investasi yaitu juga aset data. Kita punya big data. Ada 52 juta data yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang layanan dan operasional kita," kata Agus.

Selain itu, Agus mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan dan mengelaborasi inovasi dan kreasi dari seluruh insan BP Jamsostek. Selain itu, juga seluruh masyarakat untuk membantu operasional dan layanan BP Jamsostek.

"Dan apa yang kita lakukan ini tidak akan berarti tanpa ada dukungan dan kolaborasi dengan semua pihak. Sangat penting melakukan kolaborasi di tengah pandemi di saat kita sedang melakukan transformasi digital, ini bukan hanya soal teknologi tapi juga mindset dan culture," kata Agus.

Agus mengatakan, diperlukan pola pikir untuk membuat kolaborasi yang cerdas. Yaitu, mengolaborasi semua aspek, termasuk kanal-kanal digital.

"Misalnya BCA punya kanal digital, Angkasa Pura punya digital, yang lainnya juga. Mungkin kita bisa kolaborasikan," kata Agus.

Agus mengatakan, kalau kanal-kanal digital ini dikolaborasikan, maka akan terbangun  blockchain (Teknologi yang bersifat terdesentralisasi dan terdistribusi). "Tak perlu blockchain rakasa, tapi marilah kita membangun blockchain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Agus.

Acara webinar ini diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Adapun yang menjadi pembicaranya yaitu Direktur Utama BP jamsostek Agus Susanto, Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Mukti, dan Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker. Selanjutnya, Wani Sabu, Executive Vice President Center of Digital Bank BCA dan Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Utama Angkasa Pura Properti.

Dalam pemaparannya, Executive Vice President Center of Digital Bank BCA Wani Sabu, menekankan pentingnya contact center, karena hal tersebut merupakan kondisi atau potret nyata yang berasal dari masyarakat mengenai kondisi layanan. 67 persen pelanggan meninggalkan kita dikarenakan layanan pelanggan yang buruk, oleh karena itu sangat penting memberikan pengalaman layanan terbaik kepada para pelanggan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement