Selasa 10 Nov 2020 05:55 WIB

Melania dan Kushner Disebut Minta Trump Terima Hasil Pilpres

Sementara itu, dua anak tertua Trump ingin ayahnya terus menggugat hasil Pilpres.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Pendukung Presiden AS Donald Trump menghadiri protes bertajuk Hentikan Pencurian oleh Joe Biden, menuntut transparansi pemilu di Miami, Florida, AS, 05 November 2020. Hasil Pemilihan Presiden 2020 masih belum ditentukan karena suara terus dihitung di beberapa negara bagian medan pertempuran utama.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Pendukung Presiden AS Donald Trump menghadiri protes bertajuk Hentikan Pencurian oleh Joe Biden, menuntut transparansi pemilu di Miami, Florida, AS, 05 November 2020. Hasil Pemilihan Presiden 2020 masih belum ditentukan karena suara terus dihitung di beberapa negara bagian medan pertempuran utama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Keluarga Donald Trump sepertinya terbelah soal hasil Pilpres AS yang memenangkan kandidat penantang dari Partai Demokrat, Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menjadi kandidat pejawat dalam pemilihan tahun ini diminta untuk menerima kekalahan oleh sang istri, Melania, bersama menantunya, Jared Kushner.

Dilansir CNN, seorang sumber mengatakan, meski Melania belum secara terbuka memberi komentar atas hasil pemilihan presiden AS, namun dirinya secara pribadi telah mempertimbangkan pendapatnya. Ia kemudian meminta sang suami  menerima kekalahan yang membuat Trump menjadi salah satu pemimpin Negeri Paman Sam yang hanya menjabat satu periode dalam sejarah.

Baca Juga

“Dia (Melania) telah menawarkan itu, seperti apa yang sering dilakukannya,” ujar sumber tersebut.

Melania telah berkampanye untuk pemilihan Trump pada bulan lalu. Sementara itu, Kushner yang merupakan menantu sekaligus penasihat senior kepresidenan, juga disebut telah mendekati sang ayah mertua untuk menyetujui hasil pemilihan.

Langkah tersebut dilakukan Melania dan Kushner menyusul pernyataan Trump saat kampanye bahwa mungkin dirinya tak akan menyetujui hasil pemilihan. Sementara itu, dua anak tertua Trump, yakni Donald Jr dan Eric, masih mendesak sang ayah dan pendukung Partai Republik untuk menggugat hasil Pilpres.

Trump berusia 74 tahun itu sebelumnya juga mengeklaim adanya kecurangan di sejumlah negara bagian serta layanan pos AS, hingga mengajukan gugatan terhadap hasil pemilu ke pengadilan.  Terdapat dua sumber mengatakan kepada Fox News bahwa Trump akan mengakui dan melaksanakan transfer kekuasaan secara damai jika tantangan hukum kampanyenya gagal mengubah hasil yang diproyeksikan. Namun, meski ia tidak melakukan hal ini pun, itu tidak akan mencegah Biden untuk mengambil alih kursi kepresidenan pada 20 Januari 2021.

"Donald Trump tidak bisa memutuskan pemenang pemilihan. Rakyat memutuskan, pemilih di negara bagian yang memutuskan, seperti yang telah lama kami katakan dan pemilih telah membuat pilihan mereka sangat jelas,” jelas Symone Sanders, penasihat senior kampanye Biden.

Namun, Trump diyakini akan tetap menantang, bahkan setelah semua media besar AS memproyeksikan Biden sebagai pemenang pada Sabtu lalu waktu setempat. Ia mengatakan tidak akan beristirahat hingga warga Amerika mendapatkan penghitungan suara jujur yang layak mereka terima.

Sejauh ini, tim kampanye Trump telah mengajukan gugatan di beberapa negara bagian di mana Biden unggul dengan selisih tipis. Gugatan di antaranya dilayangkan di Nevada, Pennsylvania, dan Georgia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement