Senin 09 Nov 2020 21:14 WIB

Ini Tips QM Financial Agar Survive di Masa Pandemi

Mencari tambahan penghasilan lebih baik dibandingkan berutang.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
QM Financial. Di masa pandemi, QM Financial menyarankan untuk memeriksa keuangan personal secara menyeluruh.
Foto: twitter.com/QM_Financial
QM Financial. Di masa pandemi, QM Financial menyarankan untuk memeriksa keuangan personal secara menyeluruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kondisi keuangan masyarakat secara individu maupun keluarga. Apalagi setelah Indonesia resmi masuk zona resesi, sejumlah risiko keuangan personal semakin meningkat.

Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti menyampaikan, pandemi dan resesi ini membuat aktivitas ekonomi menurun, peluang usaha dan lapangan kerja berkurang, daya beli melemah, dan kredit macet bertambah.

Baca Juga

"Kita harus kembali memeriksa kondisi keuangan kita seperti apa secara menyeluruh, karena pasti ada perubahan," kata Emiralda dalam Media Briefing QM Financial, Senin (9/11).

Dalam memeriksa kondisi keuangan, yang perlu dilakukan pertama adalah memeriksa kembali pintu penghasilan apakah berkurang atau tidak. Kemudian periksa pintu pengeluaran, apa saja yang berubah dan bandingkan antara sebelum dan saat pandemi.

Setelah itu, periksa ketersediaan dana darurat dan terus berupaya memenuhinya. Jumlahnya berbeda setiap individu dan keluarga. Jika lajang maka dana darurat sebesar empat kali pengeluaran dasar per bulan, pasangan menikah tanpa anak sebanyak enam kali, keluarga satu anak sebanyak sembilan kali, dan keluarga dua anak sebesar 12 kali.

"Jika dana darurat habis atau pendapatan berkurang, maka harus cari sampingan atau tambahan pendapatan," kata dia.

Mencari tambahan penghasilan tersebut lebih baik dibandingkan berutang, apalagi utang tidak produktif. Emiralda mengatakan banyak celah atau kesempatan yang sebenarnya muncul bahkan di saat krisis atau pandemi seperti ini.

Misal dengan memonetisasi hobi atau keahlian kreatif yang dulu tidak tereksplorasi dengan baik karena sibuk bekerja. Menurutnya, ini juga merupakan saat tepat untuk mulai menghasilkan produk atau jasa yang bisa menjadi sumber pendapatan baru.

"Sebenarnya banyak kesempatan atau peluang yang bisa kita manfaatkan, yang biasanya kalau tidak kepepet itu tidak kita lakukan," ungkap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement