Senin 09 Nov 2020 18:47 WIB

Puluhan Relawan di Barak Pengungsian Merapi Ikuti Tes Cepat

Puluhan relawan di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan menjalani tes cepat.

Gedung barak pengungsian di lapangan Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Ahad (8/11). Sekitar 80an bilik pengungsi sudah disiapkan untuk penduduk rentan Desa Kalitengah Lor. Sebanyak 164 jiwa sudah mengisi barak pengungsian, dan untuk cadangan sudah disiapkan di SD Muhammadiyah Cepitsari. Penduduk rentan sudah mulai dievakuasi menuju pengungsian sejak kenaikan status Siaga Gunung Merapi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gedung barak pengungsian di lapangan Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Ahad (8/11). Sekitar 80an bilik pengungsi sudah disiapkan untuk penduduk rentan Desa Kalitengah Lor. Sebanyak 164 jiwa sudah mengisi barak pengungsian, dan untuk cadangan sudah disiapkan di SD Muhammadiyah Cepitsari. Penduduk rentan sudah mulai dievakuasi menuju pengungsian sejak kenaikan status Siaga Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan tes cepat Covid-19 kepada 44 relawan Senin (9/11). Puluhan relawan tersebut bertugas di barak pengungsian tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi, di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

"Relawan yang bertugas di barak pengungsian ini harus bebas dari Covid-19 supaya tidak membahayakan pengungsi yang merupakan warga kelompok rentan," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto.

Menurut dia, tidak semua relawan yang mendaftar ke BPBD Sleman akan langsung ditugaskan di barak pengungsian Glagaharjo.

"Relawan yang telah mendaftar kami tampung dulu di Posko Induk di Pakem. Kemudian masng-masing relawan yang mendaftar, kami identifikasi keahliannya apa," katanya.

"Jika di Barak Glagaharjo belum dibutuhkan, mereka bersiaga di Posko Pakem. Di sana, ada dapur umum," lanjutnya.

Joko mengatakan tes cepat Covid-19 sangat diperlukan untuk keamanan kesehatan di barak pengungsian karena menampung kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan balita serta difabel.

"Kalau ada relawan yang bertugas di sini positif bisa berbahaya. Di wilayah Kalurahan Glagaharjo ini sudah hijau semua, nggak ada satupun yang positif sehingga jangan sampai ada dari relawan," katanya.

Ia mengatakan jika ada relawan yang hasilnya reaktif, langsung dilakukan tes usap dan tidak boleh piket. "Langsung kami minta untuk istirahat di rumah, isolasi mandiri," katanya.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi mengatakan data dari Dunas Kesehatan Kabupaten Sleman ada sebanyak 44 relawan di barak pengungsian Glagaharjo yang mengikuti tes cepat.

"Dari 44 relawan yang mengikuti tes cepat, ada satu orang relawan yang hasilnya reaktif tapi hanya IgG. Besok tetap dilakukan tes usap untuk yang bersangkutan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement