Senin 09 Nov 2020 15:03 WIB

Mitigasi Bencana Buat Kabupaten Bandung Lebih Aman

Kini Kabupaten Bandung berada di urutan 14 daerah rawan bencana di Indonesia.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Bilal Ramadhan
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya, Selasa (17/12) sore menyebabkan galian C di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung mengalami longsor. Akibatnya material tanah masuk ke badan jalan sehingga akses jalan menjadi tertutup.
Foto: dok. Damkar Kabupaten Bandung
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya, Selasa (17/12) sore menyebabkan galian C di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung mengalami longsor. Akibatnya material tanah masuk ke badan jalan sehingga akses jalan menjadi tertutup.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musim penghujan membuat Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan mitigasi bencana. Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah rawan bencana khususnya di musim penghujan. Bupati Bandung, Dadang M. Naser menyebut kewaspadaan perlu dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Kewaspadaan perlu dilakukan agar meningkatkan preventif di dalam penanganan bencana," kata Dadang, Jumat (6/11).

BPBD sendiri sudah mempersiapkan antisipasi. Mitigasi bencana sendiri, lanjut Dadang membuat kondisi bencana di Kabupaten Bandung tidak terlalu parah.

"Jadi mitigasi bencana diperkuat untuk menghadapi wilayah Bandung yang memang ada di daerah bencana," kata dia.

Dengan mitigasi bencana tersebut, Dadang mengakui kini Kabupaten Bandung berada di urutan 14 daerah rawan bencana. Setelah beberapa tahun ada di nomor empat daerah rawan bencana di Indonesia.

"Karena mitigasi bencana bisa berjalan baik di berbagai area kebencanaan. Namun sekali lagi diimbau bagi masyarakat yang tinggal di sisi sungai khususnya, harus tetap waspada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement