Senin 09 Nov 2020 06:21 WIB

AP II Antisispasi Peningkatan Penerbangan Internasional

Peningkatan rute internasional karena ibadah umrah dan TCA ke beberapa negara.

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Jumlah penumpang pesawat di 19 bandara PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menembus angka psikologis baru di atas 30 juta orang.  Total kumulatif sepanjang tahun ini secara year-to-date atau pada 1 Januari  hingga 7 November 2020, jumlah penumpang mencapai 30,04 juta orang.  Seiring dengan itu, jumlah pergerakan pesawat tercatat 340.416 penerbangan dan angkutan kargo 561,27 juta kilogram.
Foto: istimewa
Jumlah penumpang pesawat di 19 bandara PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menembus angka psikologis baru di atas 30 juta orang. Total kumulatif sepanjang tahun ini secara year-to-date atau pada 1 Januari hingga 7 November 2020, jumlah penumpang mencapai 30,04 juta orang. Seiring dengan itu, jumlah pergerakan pesawat tercatat 340.416 penerbangan dan angkutan kargo 561,27 juta kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mulai mengalami peningkatan penerbangan internasional. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan akan mengantisipsi kondisi tersebut. 

“AP II  dan stakeholder bersiap melakukan antisipasi peningkatan lalu lintas penerbangan. Protokol kesehatan termasuk dengan konsep biosafety dan biosecurity management wajib diterapkan di seluruh bandara AP II," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (8/11). 

Pada dua bulan terakhir tahun ini, Awaluddin memperkirakan, rute domestik semakin bergeliat. Termasuk juga dengan rute internasional semakin bergairah. 

Dia menuturkan, salah satu pendorong meningkatnya penerbangan rute domestik adalah adanya hari libur panjang cuti bersama pada Desember. Sementara itu, rute internasional akan semakin meningkat seiring dibukanya penerbangan umrah serta Travel Corridor Arrangement (TCA) antara Indonesia dengan beberapa negara yakni Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China, Singapura dan menyusul Jepang. 

"Diperkitakan, jumlah penumpang sepanjang 2020 yang sangat terdampak karena pandemi Covid-19 mencapai sekitar 34 juta hingga 35 juta penumpang," ujar Awaluddin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement