Ahad 08 Nov 2020 07:50 WIB

Investasi Kelistrikan Baru 44 Persen dari Target

Pandemi Covid-19 membuat pekerjaan proyek-proyek ketenagalistrikan terlambat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memperlihatkan kartu Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (ilustrasi), Kementerian ESDM mencatat dampak pandemi Covid-19 membuat investasi di sektor kelistrikan merosot.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas memperlihatkan kartu Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (ilustrasi), Kementerian ESDM mencatat dampak pandemi Covid-19 membuat investasi di sektor kelistrikan merosot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM mencatat dampak pandemi Covid-19 membuat investasi di sektor kelistrikan merosot. Hingga kuartal III tahun ini, investasi listrik baru tercatat 5,26 miliar dolar AS atau 44 persen dari target.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu merinci realisasi ini terdiri dari 3,45 miliar dolar AS dari PLN dan 1,71 miliar dolar AS dari produsen listrik swasta. Sedangkan dari private power utility sebesar 0,11 miliar dolar AS.

Baca Juga

"September ini harusnya target 7,70 miliar dolar AS, tapi kita baru 5,26 miliar dolar AS," ujar Jisman, Ahad (8/11).

Menurutnya, masih rendahnya realisasi investasi sektor kelistrikan ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Situasi pandemi membuat mobilisasi tenaga kerja asing dan pengiriman peralatan atau komponen terhambat. Sehingga pekerjaan kontruksi proyek-proyek ketenagalistrikan mengalami keterlambatan.

Adapun, hingga akhir 2020, investasi sektor ketenagalistrikan ditarget dapat mencapai 11,95 miliar dolar AS. Kementerian ESDM berharap nanti sampai Desember ada peningkatan. 

"Kami juga akan memonitor apakah bisa mencapai target," tambah Jisman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement