Ahad 08 Nov 2020 04:50 WIB

Santri Tebuireng Wajib Tes Usap Saat Masuk Pesantren

Sebanyak 1.396 santri diundang kembali ke pondok selama sepekan ke depan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Santriwati menjalani pemeriksaan sebelum memasuki kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Untuk gelombang pertama Pesantren Tebuireng mengundang 578 dari total 976 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan kembali ke Ponpes, mereka selanjutnya akan menjalani karantina selama sepuluh hari kedepan sebelum masuk asrama.
Foto: ANTARA/SYAIFUL ARIF
Santriwati menjalani pemeriksaan sebelum memasuki kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Untuk gelombang pertama Pesantren Tebuireng mengundang 578 dari total 976 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan kembali ke Ponpes, mereka selanjutnya akan menjalani karantina selama sepuluh hari kedepan sebelum masuk asrama.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG - Para santri dari Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang yang hendak masuk pesantren di gelombang ketiga ini diwajibkan mengikuti tes usap. Kebijakan ini diterapkan sebagai upaya pencegahan Covid-19.

"Sebanyak 1.396 santri diundang kembali ke pondok selama sepekan ke depan. Mereka datang secara bergelombang sesuai jadwal yang telah disiapkan oleh pengurus," kata Ketua Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Ustadz Lukman Hakim di Jombang, Sabtu.

Baca Juga

Di gelombang ketiga ini mayoritas yang datang adalah santri kelas tengah (VIII SMP/MTs dan XI SMA/MA). Untuk hari pertama dikhususkan 248 santri dari Jombang, Mojokerto, Kediri, Sidoarjo, dan Surabaya.

"Berikutnya menyusul Madura dan daerah lain sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus," kata dia.

Lukman juga menambahkan kebijakan pesantren saat menerima kedatangan para santri berbeda dengan dua gelombang sebelumnya yang hanya diminta melampirkan hasil tes cepat. Santri yang masuk dalam gelombang ketiga tersebut diwajibkan untuk mengikuti tes usap saat kedatangan.

"Dengan demikian, kami berharap santri yang datang benar-benar terbebas dari Covid-19," kata pria asal Banten ini.

Dengan mengikuti uji usap tersebut para santri tidak perlu lagi mengikuti proses karantina selama 14 hari seperti sebelumnya. Jika hasil uji usap negatif, santri akan langsung dipersilakan memasuki asrama.

Dalam tes tersebut, diperlukan waktu sekitar lima jam untuk mengetahui hasilnya. Selama itu, santri harus menunggu di ruangan khusus yang telah disiapkan.

"Selama masa tunggu, santri menempati ruang transit di kampus Universitas Hasyim Asy'ari," terang Lukman.

Proses uji usap tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Rumah Sakit Unipdu Medika Jombang. Sebelum pengambilan sampel, santri harus melalui tahapan penapisan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Para santri ditanya tentang riwayat perjalanan selama dua pekan terakhir dan diuji kemampuan indra penciumannya. Mereka juga tetap menerapkan protokol kesehatan di area pesantren. Masuk lokasi dengan mencuci tangan memakai sabun, mengenakan masker, serta membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan.

Pihak pesantren juga memastikan kesehatan santri menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan di dalam pesantren dan gugus tugas. Mewakili keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Ustadz Lukman juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan pendampingan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dan Provinsi Jawa Timur selama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement