Sabtu 07 Nov 2020 17:23 WIB

Pengungsi Merapi di Magelang Capai 635 Orang

Terdapat tambahan 28 pengungsi hari ini dari Desa Ngargomulyo dan Paten.

Proses evakuasi penduduk rentan di Dusun Krinjing, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/11). BPBD Jawa Tengah mulai mengevakuasi penduduk rentan yang berada di dalam radius berbahaya erupsi Gunung Merapi. Lansia dan balita dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka menuju tempat pengungsian yang lebih aman.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses evakuasi penduduk rentan di Dusun Krinjing, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/11). BPBD Jawa Tengah mulai mengevakuasi penduduk rentan yang berada di dalam radius berbahaya erupsi Gunung Merapi. Lansia dan balita dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka menuju tempat pengungsian yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Jumlah pengungsi warga sekitar Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini mencapai 635 orang yang tersebar di tujuh titik pengungsian. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto.

"Kemarin ada 607 pengungsi, saat ini jadi 635 orang. Tambahan 28 pengungsi ini berasal dari Desa Ngargomulyo dan Paten, Kecamatan Dukun," katanya saat meninjau pos pengungsian Merapi di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan di Magelang, Sabtu (7/11).

Tambahan pengungsi tersebut, katanya, langsung ditempatkan di Balai Desa Tamanagung dan ditambah tiga gedung lainnya, seperti Gedung Muhammadiyah, Gedung PPP, dan Gedung PDI ditambah lapangan futsal.

Sebelumnya, pos pengungsian Merapi di Kabupaten Magelang hanya empat titik, yakni Balai Desa Deyangan, Balai Desa Mertoyudan, Balai Desa Banyurojo, dan Balai Desa Tamanagung.

"Seperti kemarin, kepada para pengungsi tetap dilakukan protokol kesehatan dengan dilakukan 'rapid test' (tes cepat)," katanya.

Terkait logistik, Edy menyampaikan, pihaknya sejak awal sudah mengetahui jumlah penduduk di beberapa desa yang akan mengungsi dan memastikan logistik tersedia sampai tiga hari ke depan.

"Jadi, kita sudah mengetahui sejak awal, di sembilan dusun di tiga desa yang akan mengungsi itu jumlah penduduknya kurang lebih 2.625 orang. Sekarang ini yang sudah mengungsi 635 orang. Jadi sisanya masih dalam pantauan kita, dan kita sudah siaga apabila sisanya nanti juga mengungsi," katanya.

Menurut dia, dengan status siaga Merapi ini, masyarakat juga turut berperan memberikan bantuan kepada para warga yang mengungsi di pos-pos pengungsian, seperti memberikan bantuan dalam bentuk gas, tikar, dan kebutuhan untuk pengungsi lainnya.

"Inilah napas Indonesia. Masyarakat bergotong-royong, bahu-membahu memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi. Mari bagi siapa saja yang akan memberikan bantuan silakan bisa langsung ke pos-pos pengungsian yang ada," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement