Sabtu 07 Nov 2020 13:16 WIB

Program Konversi Kompor LPG ke Induksi Antar PLN Raih MSB

Penghargaan Marketing Sustainibility Brand diberikan atas program konversi kompor LPG

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril, menyampaikan bahwa program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi hadir sebagai upaya PLN mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.
Foto: PLN
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril, menyampaikan bahwa program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi hadir sebagai upaya PLN mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PLN meraih penghargaan Marketing Sustainibility Brand (MSB) pada ajang Marketeers iClub, yang digelar oleh MarkPlus. Inc dan Marketeers secara daring pada Jumat (6/11). Penghargaan tersebut diberikan kepada PLN atas program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi.

Pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia membawa dampak besar pada pertumbuhan ekonomi dan kehidupan manusia. Namun di tengah tantangan tersebut, masih banyak perusahaan di Indonesia yang mampu dengan cepat beradaptasi dan berinovasi mengubah strategi guna mempertahankan bisnisnya tetap tumbuh.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril, menyampaikan bahwa program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi hadir sebagai upaya PLN mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

“Perlu kita ketahui, elpiji yang kita konsumsi sebagian besar memang masih impor, sementara listrik adalah energi berbasis lokal. Kami targetkan subsidi elpiji dalam lima tahun akan turun sekitar Rp 4,8 triliun,” ucap Bob.

Dengan melakukan konversi ke kompor induksi juga akan meningkatkan konsumsi energi listrik dan energi bersih. Pada tahun 2019, penggunaan listrik per kapita baru mencapai 1.084 kilo Watt hour (kWh) per kapita, PLN menargetkan konsumsi listrik per kapita meningkat menjadi 1.142 kWh. 

“Dari sisi marketing, dengan meningkatanya konsumsi listrik tentu akan meningkatkan penjualan dan pendapatan, sehingga PLN dapat semakin tumbuh,” tutur Bob.

Dirinya juga menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai upaya PLN menghadapi disrupsi yang menjadi tantangan bagi bisnis PLN. “Kompor induksi juga lebih bersih dan hemat karena kompor induksi relatif lebih efisien. Dalam pengoperasiannya lebih aman dan lebih mudah,” pungkas Bob.

Untuk mendorong penggunaan kompor induksi, PLN akan menyiapkan program promo layanan PLN bagi pengguna kompor induksi, seperti tambah daya ataupun penyambungan baru. PLN juga telah bekerjasama dengan penyedia kompor induksi dan gerai-gerai penjualan untuk mendorong ketersediaan produk kompor induksi yang terjangkau di pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement