Sabtu 07 Nov 2020 13:07 WIB

Sholat Jumat Perdana di Masjid Athena

Masjid Athena resmi dibuka dan digunakan untuk sholat Jumat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Masjid resmi pertama di Athena, Ibu Kota Yunani yang membutuhkan waktu sekitar 14 tahun untuk dibangun akan diresmikan pada Oktober 2020.
Foto: Public Radio of Armenia
Masjid resmi pertama di Athena, Ibu Kota Yunani yang membutuhkan waktu sekitar 14 tahun untuk dibangun akan diresmikan pada Oktober 2020.

IHRAM.CO.ID,ATHENA ---Masjid Athena resmi dibuka dan digunakan untuk sholat Jumat pertama kalinya pada Jumat (6/11). Pembangunan masjid pertama di Athena, Yunani ini didanai pemerintah sejak 1833. Bertahun-tahun, pembangunan dan pembukaan Masjid ini menemui hambatan dari mulai masalah birokrasi hingga penolakan faksi agama dan politik. 

Sejak Ottoman tidak lagi menguasai wilayah itu hampir 200 tahun lalu, kota itu tak lagi memiliki masjid. Padahal kini terdapat ratusan ribu umat Muslim dari berbagai negara termasuk Pakistan, Suriah, Afghanistan, dan Bangladesh yang tinggal di kota Athena. 

Baca Juga

Rencana membangun sebuah masjid di Athena dimulai pada 1890, namun butuh puluhan tahun untuk mewujudkannya karena terdapat penentangan dari penduduk ortodoks dan nasionalis yang didominasi Kristen. Selain itu karena birokrasi yang berbelit-belit hingga terhambat krisis keuangan selama satu dekade. 

Pada Jumat kemarin, jamaah datang untuk melaksanakan sholat Jumat berjamaah. Di tengah pandemi Covid-19, hanya beberapa jamaah saja yang bisa mengikuti sholat berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. 

"Ini adalah momentum bersejarah bagi komunitas Muslim yang ada di Athena, kami sudah lama menunggu Masjid ini. Alhamdulillah, akhirnya kami punya masjid yang terbuka dan kami sholat di sini dengan leluasa," kata anggota Dewan pengurus Masjid Athena, Heider Ashir seperti dilansir Reuters pada Sabtu (7/11).

Meski begitu, sebagian Muslim kurang sesuai dengan desain masjid. Di mana struktur masjid dengan cat abu-abu tanpa kubah dan menara tidak memiliki kemiripan dengan masjid-masjid anggun lainnya di Eropa. 

"Sama sekali tak terlihat seperti tempat ibadah, itu bangunan kecil, persegi, menyedihkan. Kami sangat berterimakasih pada mereka (pemerintah) atas tawaran itu (membangun masjid), tapi kami akan berjuang untuk mendapatkan yang layak," kata kepala Asosiasi Muslim Yunani, Naim El Ghandour.

Namun karena dalam penguncian wilayah untuk menekan terjadinya lonjakan infeksi Covid-19 maka pemerintah Yunani pun memutuskan untuk melarang terlebih dulu pertemuan ibadah dari 7-30 November mendatang. 

"Kami akan sholat di rumah, dan setelah penguncian selesai masjid akan kembali dibuka untuk jamaah," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement