Sabtu 07 Nov 2020 07:45 WIB

Garuda Bukukan Pendapatan Usaha 1,13 Miliar Dolar AS

Minat masyarakat untuk kembali terbang saat ini sudah perlahan pulih.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan mask livery terbaru dengan motif batik parang karya Helena Callista pemenang tahap kedua kompetisi Dly Your Design Through The Sky.
Foto: Dok: Humas Garuda Indonesia
Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan mask livery terbaru dengan motif batik parang karya Helena Callista pemenang tahap kedua kompetisi Dly Your Design Through The Sky.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia hingga September 2020 berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar 1,13 miliar dolar AS. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pendapatan tersebut berhasil didapatkan dari beberapa capaian.

“Pendapatan ini dikontribusikan oleh capaian pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 917,28 juta dolar AS. Sedangkan pendapatan dari sektor penerbangan tidak berjadwal adalah sebesar 46,92 juta dolar AS,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (7/11).

Baca Juga

Dengan capaian kinerja hingga saat ini, Irfan yakin Garuda Indonesia berbagai upaya pemulihan kinerja yang dilakukan sudah on the track. Terlebih, kondisi sektor penerbangan juga terdampak pandemi Covid-19.

“Kami optimistis kinerja perusahaan pada periode tiga bulan ke depan akan semakin menunjukan pertumbuhan positif, khususnya dengan adanya periode libur panjang akhir tahun,” jelas Irfan.

Dalam kesempatan berbeda, Irfan mengatakan minat masyarakat untuk kembali terbang saat ini sudah perlahan pulih. Hal tersebut menurutnya terlihat pada momen libur panjang beberapa waktu lalu. 

“Hari Minggu kemarin waktu itu libur panjang, jumlah penumpang kita sudah sampai 40 ribu per hari. Padahal waktu di awal-awal itu (saat pandemi Covid-19 melanda pertama kali) kita ngomong (jumlah penumpang) dua hingga tiga ribu,” kata Irfan dalam diskusi virtual, Jumat (6/11).

Meskipun terjadi peningkatan, Irfan menilai angka tersebut masih jauh dari kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. Irfan mengharapkan jika nantinya vaksin sudah selesai, penerbangan domestik bisa kembali ke kondisi normal pada akhir 2021. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement