Sabtu 07 Nov 2020 05:13 WIB

Semnastik Aptikom Jadi Ajang Para Peneliti Teknologi

Para peneliti itu berasal dari Sabang sampai Merauke.

Sekretaris Jenderal Aptikom, Prof Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara.
Foto: Dok UBSI
Sekretaris Jenderal Aptikom, Prof Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) diberikan tugas oleh Aptikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia) untuk mengadakan virtual event Rakornas Aptikom 2020 pada tanggal 2 -7 November 2020. Rakornas itu mengusung tema ‘Mewujudkan SDM Unggul Melalui Kolaborasi Smart Campus dengan Stakeholders dalam Menerapkan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka’.

Sekretaris Jenderal Aptikom, Prof Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara mengatakan bahwa pada kegiatan Seminar Nasional TIK (Semnastik),  Aptikom berharap SDM Indonesia menjadi unggul berdasarkan kemampuannya mengekplorasi SDA dengan memanfaatkan TIK. 

“Dengan SDM yang mampu tersebut kita dapat mewujudkan kemandirian bangsa dibidang ekonomi, energi, pangan dll. Perkembangan teknologi yang ingin dicapai adalah teknologi yang mampu mengotomatisasi segala aspek kehidupan. Teknologi otomasi berarti antara lain memanfaatkan AI, IoT, Robotika dll. Teknologi ini diharapkan dapat dikembangkan oleh anak bangsa yang unggul tersebut,” ujarnya dalam Semnastik, Kamis (7/11).

Tujuan dari Semnastik ini menjadi forum diskusi antarpeneliti dari Sabang sampai Merauke, sekaligus menjadi forum untuk memperoleh gambaran topik-topik riset TIK apa saja yang telah dikembangkan dari berbagai daerah. Dari gambaran ini para peneliti dapat melakukan hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu riset  bidang TIK di Indonesia.

“Harapan dari Aptikom yakni terus berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan nyata di lingkungannya dengan kemampuan ilmu dan keterampilan di bidang TIK yang dimiliki, dan juga mengupayakan riset kolaboratif. Kolaborasi membuka wawasan dan juga membantu dalam hal penyelesaian masalah yang sulit dan kompleks,” pungkasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, dengan kolaborasi diharapkan akan tercipta inovasi baru dalam menyelesaikan suatu persoalan baru tentu. Inovasi baru berarti kemungkinan besar para peneliti Indonesia akan menghasilkan paten.

“Saya berpersan, tetap semangat, tingkatkan kolaborasi, dan sajikanlah terus makalah-makalah ilmiah yang memuat solusi atas persoalan-persoalan di dunia nyata, khususnya persoalan-persoalan bangsa,  dan solusi tersebut disajikan metode penelitian yang jelas dan masuk akal,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement