Jumat 06 Nov 2020 21:07 WIB

Ketua Umum Baru PP PBSI Targetkan Piala Thomas-Uber

Agung terpilih sebagai Ketum PP PBSI periode 2020-2024 secara aklamasi.

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna
Foto: PP PBSI
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP PBSI terpilih periode 2020-2024 Agung Firman Sampurna punya mimpi besar dalam memimpin organisasi yang menaungi cabang olahraga bulu tangkis itu. Agung menargetkan memenangi Piala Thomas-Uber.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11), setelah terpilih secara aklamasi menggantikan Wiranto yang menjabat di periode 2016-2020.

Baca Juga

"Target besar kami adalah berusaha dan berjuang agar supremasi bulu tangkis kembali kita dapatkan. Tentu kami ingin prestasi puncak, membawa pulang Piala Thomas-Uber," kata Agung.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini punya alasan fundamental mengapa begitu menginginkan timnas bulu tangkis kembali memenangi Kejuaraan Thomas-Uber.

Dalam visi misinya, ia menuturkan bulu tangkis bukan hanya menjadi kegiatan olahraga saja, tetapi punya nilai nasionalisme yang mampu mempersatukan seluruh lapisan masyarakat.

Prestasi yang ditorehkan bulu tangkis di kancah internasional, kata Agung, membuat Indonesia menjadi negara yang dihargai dan disegani negara lain. Terakhir kali Indonesia memenangi Piala Thomas pada tahun 2002, sementara Piala Uber dijuarai timnas putri pada 1996.

Agung, pria kelahiran Madiun 19 November 1971, terpilih sebagai Ketum PP PBSI periode 2020-2024 secara aklamasi dengan total dukungan 23 surat dari pengurus provinsi.

Sebelum Agung ditetapkan sebagai calon tunggal, juga muncul nama Ari Wibowo yang merupakan Ketua Pengprov PBSI Banten yang ikut dalam bursa pemilihan Ketum PP PBSI.

Namun, dalam proses verifikasi yang berlangsung pada 27-30 Oktober, sebanyak 10 suara yang dikantongi Ari berkurang menjadi separuhnya karena lima di antaranya dinyatakan tidak sah karena pengprov yang bersangkutan memberikan dukungan ganda kepada dua calon.

Dikarenakan Ari Wibowo tidak memenuhi batas minimal 10 suara dukungan, maka ia dicoret dari proses pemilihan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement