Sabtu 07 Nov 2020 04:45 WIB

Kisah Mualaf Lara, dari Ateis Hingga Memeluk Islam (1)

Lara memeluk Islam pada Februari 1993.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Mualaf Lara, dari Ateis Hingga Memeluk Islam (1)
Foto: Republika/Mardiah
Kisah Mualaf Lara, dari Ateis Hingga Memeluk Islam (1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidayah bisa menyentuh hati siapa saja yang Allah kehendaki, termasuk pada seseorang yang awalnya tidak memiliki keyakinan terhadap agama apa pun. Seperti kisah Lara, seorang Muslimah Kanada yang memeluk Islam pada Februari 1993 ketika ia berusia 23 tahun.

Lara merupakan perempuan keturunan Skandinavia yang lahir dan dibesarkan di Kanada. Seiring tumbuh besar, ia tidak pernah berafiliasi dengan agama apa pun dan juga bukan seorang ateis (tidak percaya keberadaan Tuhan).

Baca Juga

Ketika masih remaja, ia mulai berpikir tentang agama. Pada saat itu ia percaya pada keesaan Tuhan (tauhid). Kendati begitu, kekristenan tidak pernah membuatnya tertarik.

Perjalanan Lara hingga akhirnya memeluk Islam berawal dari kontak pertamanya dengan Muslim, ketika ia diperkenalkan dengan beberapa siswa Muslim internasional pada 1988. Melalui mereka, Lara belajar sedikit tentang Islam, seperti halnya puasa Ramadhan.

 

Namun, baru pada 1992 ia mulai tertarik pada Islam. Pada musim panas tahun itu, sebuah surat kabar Kanada menerbitkan serangkaian artikel yang menyerang Islam dengan menggunakan contoh perilaku anti-Islam dari beberapa Muslim dalam upaya menjelekkan Islam.

Kala itu, Lara memiliki pemikiran bahwa non-Muslim cenderung menilai Islam atas dasar perilaku (yang belum tentu islami) dari orang Muslim. Saat itu, Lara belum menjadi seorang Muslimah. Namun, artikel tersebut dinilainya sangat memalukan sehingga, ia mengirim surat ke editornya untuk membela Islam. Hingga perlahan, ia memiliki rasa penasaran tentang Islam.

Lara kemudian membaca kembali beberapa artikel yang ia ambil beberapa bulan sebelumnya dari pajangan MSA Islam Awareness Week di universitasnya. Salah satu isi artikelnya memuat tentang Isa sebagai nabi Islam.

Ketertarikannya mendorongnya meminta seorang Muslim memberikannya beberapa buku tentang Islam, tentang ideologi Islam secara keseluruhan dan buku yang ditulis oleh dua penulis Muslim terkenal. Lara mulai terkesan dan semakin penasaran dengan Islam. 

Selama beberapa bulan berikutnya, ia kerap mempelajari tentang Islam dari buku-buku Islam yang otentik di sela-sela waktu luangnya saat kuliah. Salah satunya, buku berjudul The Life of Muhammad SAW karangan Dr. Muhammad Haykal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement