Jumat 06 Nov 2020 16:24 WIB

Tokoh Budha Dalai Lama: Jangan Tuding Semua Muslim Bersalah 

Dalai Lama meminta tak pukul rata umat Islam di Prancis sebagai brutal

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin spiritual Dalai Lama meminta tak pukul rata umat Islam di Prancis sebagai brutal
Foto: Ora TV
Pemimpin spiritual Dalai Lama meminta tak pukul rata umat Islam di Prancis sebagai brutal

REPUBLIKA.CO.ID, DHARAMSALA – Pemimpin Buddha Dalai Lama pada Kamis (5/11) menyatakan, menyamaratakan semua Muslim atas insiden di mana tiga orang Prancis dibunuh pada pekan lalu adalah hal yang salah. 

Pernyataan pemimpin Tibet itu muncul pada saat para pemimpin Prancis, termasuk Presidennya, Emmanuel Macron menggambarkan insiden itu sebagai separatisme Islam. 

Baca Juga

"Menyamaratakan bahwa semua orang Muslim seperti itu adalah salah. Peristiwa ini terjadi beberapa hari yang lalu di Prancis di mana seorang fundamentalis Muslim menikam beberapa orang. Ini adalah insiden sementara dan kecil," kata Dalai Lama saat berpidato secara daring, dilansir dari laman Phayul pada Jumat (6/11). 

"Meledakkannya di luar proporsi dan mengatakan bahwa semua pengikut Islam itu salah. Pemikiran seperti itu salah," lanjutnya. 

Dia mengatakan, bahwa pembuat onar ada di semua komunitas agama, bahkan komunitasnya sendiri.  

Pemimpin Budha Tibet itu menambahkan, dari sudut pandang yang lebih holistik, Eropa sedang makmur.

Dalai Lama mengatakan, bahwa dia mengagumi model Uni Eropa yang sejak awal telah mencegah perang atau pembunuhan antara negara-negara anggota dan menganjurkan agar model itu diterapkan di Afrika dan Amerika Latin. 

Adapun Prancis berada di bawah ketegangan yang meningkat setelah dua serangan teror di bulan lalu. Di antaranya pemenggalan kepala seorang guru sejarah di Paris pada 16 Oktober, dan penikaman serta pembunuhan tiga orang di Nice oleh seorang warga negara Tunisia pada 30 Oktober. Karakterisasi serangan Macron sebagai separatisme Islam telah menuai kritik dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

Sebelumnya Kota Nice dilanda serangan teror lain pada Juli 2016. Saat seorang pria bersenjata mengendarai truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille, dan menewaskan 86 orang dalam serangan yang diklaim ISIS.  

Sumber: https://www.phayul.com/2020/11/05/44719/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement