Jumat 06 Nov 2020 15:41 WIB

Parahnya Anti-Islam Eropa, 1 dari 3 Muslim Didiskriminasi

Laporan FRA menyebut diskriminasi umat Islam kian menyebar luas

Laporan FRA menyebut diskriminasi umat Islam kian menyebar luasIlustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Laporan FRA menyebut diskriminasi umat Islam kian menyebar luasIlustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Laporan diskriminasi umat Islam di negara-negara Eropa seakan tak pernah surut. Badan HAM Uni Eropa (UE), Agency for Fundamental Rights (FRA), bahkan pada 2009 lalu pernah melaporkan satu dari tiga Muslim di Eropa mengalami diskriminasi. 

Dalam survei yang dilakukan di 14 negara anggota UE, FRA menyatakan bahwa sepertiga responden ternyata merupakan korban diskriminasi yang terjadi pada beberapa tahun lalu.

Baca Juga

Selain itu, sebanyak 11 persen responden juga pernah menjadi kor ban tindak kejahatan yang bermotif rasial. ‘’Kami juga menemukan kenyataan bahwa sebagian besar insiden itu tak dilaporkan kepada polisi. Sebab, mayoritas Muslim itu yakin tak akan ada yang dilakukan polisi atas laporan mereka itu,’‘ demikian keterangan FRA, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, mengutip Aljazeera. 

Menurut FRA, tingkat tertinggi diskriminasi terjadi di tempat kerja, bahkan sudah masuk kategori meng khawatirkan. Padahal, kata direktur FRA saat itu, Morten Kjaerum, lapangan pekerjaan merupakan bagian penting dari proses integrasi bagi Muslim dengan masyarakat secara luas di mana mereka tinggal.  “Ini merupakan inti kontribusi yang bisa diberikan para migran Muslim kepada masyarakat. Diskriminasi mem buat pro ses integrasi terganggu,’‘ katanya.

Kjaerum menambahkan, berdasarkan survei FRA seorang Mus lim yang berusia 16 hingga 24 tahun lebih banyak mengalami diskriminasi dibandingkan dengan Muslim yang usianya di luar rentang usia tersebut. 

Namun, hanya ada perbedaan tipis pada tingkat diskriminasi yang terjadi pada Muslim laki-laki dan perempuan. Menurut Kjaerum, terungkap pula bahwa 79 persen responden menyatakan tak melaporkan diskriminasi dan kejahatan rasis yang mereka alami kepada pihak berwenang.

Pemerintah negara-negara Eropa, mestinya mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk memperkuat mekanisme yang memungkinkan Muslim melaporkan insiden rasis semacam itu. 

Pemerintah negara-negara Eropa, tambah Kjaerum, mes tinya juga meningkatkan kesadaran di antara komunitas Muslim akan hak yang mereka miliki dan bagaimana cara melaporkan kejahatan rasis yang mereka alami.  

Diskriminasi terhadap Muslim juga terjadi pada kelompok minoritas yang ada di Eropa. Banyak diskriminasi yang terjadi pada kelompok minoritas. Dan diskriminasi terhadap Muslim di Eropa, ungkapnya, bisa dikatakan sangat menyebar luas.     

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement