Jumat 06 Nov 2020 12:09 WIB

Lima Negara Bagian AS Kini Punya Anggota Parlemen Muslim

Politikus Muslim di AS bertekad mengalahkan islamofobia di AS dan dunia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Lima Negara Bagian AS Kini Punya Anggota Parlemen Muslim. Anggota Kongres AS Ilhan Omar (kanan) menenangkan rekannya Rashida Tlaib di State Capitol, St. Paul, Minnesota.
Foto: AP Photo/Jim Mone
Lima Negara Bagian AS Kini Punya Anggota Parlemen Muslim. Anggota Kongres AS Ilhan Omar (kanan) menenangkan rekannya Rashida Tlaib di State Capitol, St. Paul, Minnesota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima negara bagian Amerika Serikat kini memiliki anggota parlemen Muslim pertama, mulai dari Oklahoma sampai Delaware. Salah satunya, Mauree Turner (27 tahun) yang menjadi Muslim pertama memenangkan kursi di Badan Legislatif Oklahoma pada 3 November.

Turner belajar tentang Islam dari ayahnya yang menjadi mualaf saat berada di penjara. Dia juga aktif dalam komunitas Islam yang telah lama terlibat dalam reformasi peradilan pidana.

Baca Juga

“Mauree adalah bagian dari generasi baru aktivis politik Muslim yang mengubah keterlibatan sipil komunitas kami melalui pengorganisasian penghubung yang efektif untuk membangun koalisi yang beragam dalam memperjuangkan keadilan ekonomi dan rasial,” kata Direktur Eksekutif JetPAC, Mohammed Missouri.

JetPAC adalah organisasi yang melibatkan politik dan melatih Muslim bagaimana mencalonkan diri untuk menduduki jabatan publik. Lebih dari 100 kandidat Muslim mencalonkan diri dalam pemilihan tahun ini, termasuk anggita Kongres Ilhan Omar dan Rashida Tlaib.

Mereka merupakan wanita Muslim pertama yang bertugas di Kongres. Keduanya terpilih kembali untuk masa jabatan kedua mereka pada Selasa malam.

Turner bukan satu-satunya kandidat Muslim yang terpilih untuk menjabat di seluruh negara bagian pekan ini dan bukan satu-satunya kandidat dengan kemenangan bersejarah. Pada Selasa, pemilih di Colorado, Delaware, Florida, Oklahoma, dan Wisconsin semuanya memilih anggota parlemen Muslim pertama di badan legislatif negara bagiannya. Kelima kandidat mencalonkan diri sebagai perwakilan Demokrat.

“Meningkatkan representasi politik kami adalah bagian penting untuk mengalahkan kebangkitan kekerasan Islamofobia di AS dan di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami bisa memasukkan perspektif kami tentang perawatan kesehatan, ekonomi, sistem hukum kriminal, dan setiap masalah lain yang memengaruhi kehidupan Amerika,” ujar Missouri kepada Religion News Service.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement