Jumat 06 Nov 2020 10:10 WIB

Polda Jabar Minta Warga tak Sweeping Produk Asal Prancis

Polda mengantisipasi dengan melakukan pengawasan secara terbuka dan tertutup.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Erik Purnama Putra
Air mineral merek Aqua, yang sahamnya dikuasai Danone asal Prancis (ilustrasi), menjadi salah satu produk yang terancam diboikot.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Air mineral merek Aqua, yang sahamnya dikuasai Danone asal Prancis (ilustrasi), menjadi salah satu produk yang terancam diboikot.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jatim) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan razia (sweeping) terhadap produk Prancis yang dijual di wilayah Jawa Barat. Imbauan tersebut muncul berkaitan maraknya aksi demonstrasi pengecaman terhadap Presiden Prancis, Emmanual Macron yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi Chaniago, mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan sweeping terhadap produk asal pabrikan Prancis. Menurut dia, upaya antisipasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengawasan oleh petugas secara terbuka maupun tertutup.

"Tentunya kita melakukan pengawasan secara terbuka dan tertutup dengan patroli," ujarnya di Kota Bandung, Jabar, Jumat (6/11).

Erdi mengatakan, masyarakat lebih baik menjaga kesehatan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19 selama masa pandemi. "Di situasi pandemi ini, yang diharapkan supaya menjaga kesehatan saja dulu," ujarnya.

Sejumlah masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kota Bandung melakukan aksi demonstrasi terhadap Presiden Prancis yang telah menghina Nabi Muhammad Saw. Mereka pun menyerukan agar melakukan pemboikotan terhadap produk-produk asal negara Prancis yang dijual di Indonesia.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, menyatakan, pihaknya bersama TNI akan melakukan penjagaan di beberapa titik pusat perbelanjaan. Penjagaan sejumlah mal terkait antisipasi sweeping produk Prancis buntut protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menistakan agama Islam.

"Polri akan bersinergi dengan TNI, kemudian satuan pengamanan pengelola pertokoan, mal, untuk melakukan penjagaan dan pengamanan etalase yang diperkirakan akan menjadi sasaran sweeping," tegas Awi dalam konferensi pers secara virtual di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement