Kamis 05 Nov 2020 23:27 WIB

Jumlah Pelanggar Protokol Kesehatan di Sidoarjo Menurun

Jumlah pelanggar protokol kesehatan menurun dari 800 menjadi 500 pekan ini

Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan atau Mobile COVID Hunter mengikuti apel di Alun alun Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (16/9/2020). Tim yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub serta Satpol PP tersebut berpatroli menjalankan operasi Yustisi guna memburu dan menegakkkan disiplin para pelanggar protokol kesehatan.
Foto: Umarul Faruq/ANTARA
Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan atau Mobile COVID Hunter mengikuti apel di Alun alun Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (16/9/2020). Tim yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub serta Satpol PP tersebut berpatroli menjalankan operasi Yustisi guna memburu dan menegakkkan disiplin para pelanggar protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Jumlah pelanggar protokol kesehatan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengalami penurunan dari pekan sebelumnya sekitar 800 orang menjadi 500 orang pelanggar pada pekan ini.

Kasatpol PP Kabupaten Sidoarjo Widyantoro Basuki, Kamis mengatakan, meskipun jumlahnya mengalami penurunan tidak membuat anak buahnya kendor saat melaksanakan razia yustisi penerapan protokol kesehatan."Kami tidak mengendorkan razia yustisi protokol kesehatan," katanya di sela sidang pelanggaran protokol kesehatan di GOR Sidoarjo.

Ia mengatakan, tujuan razia bukan hanya jumlahnya, namun meningkatkan kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pria yang akrab dipanggil Wiwid ini menjelaskan, denda yang diterapkan pada persidangan ini sebesar Rp 100 ribu per orang.

"Besaran denda merupakan wewenang mutlak hakim. Dana yang terkumpul kemudian dimasukkan ke kas daerah Sidoarjo," ucapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menjelaskan, bukan hanya warga yang tidak memakai masker yang ditindak, namun ada juga pemilik usaha makanan yang tidak menyediakan tempat untuk mencuci tangan.

"Saat ini, Sidoarjo menuju Zona kuning. Kurang sedikit lagi. Kurang 0,1. Beberapa daerah seperti Waru yang pernah menjadi kluster penyebaran, saat ini sudah berhasil menjadi zona hijau. Kami berharap disiplin masyarakat terus meningkat agar Sidoarjo bisa meraih zona hijau," ujarnya.

Cak Hud, sapaan akrab Hudiyono menjelaskan, di era kehidupan baru seperti saat ini, disiplin mematuhi protokol kesehatan merupakan hal mutlak."Sebelum ditemukan vaksin COVID-19, vaksin terhebat saat ini ya mematuhi protokol kesehatan seperti rajin memakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement