Kamis 05 Nov 2020 22:22 WIB

Merapi Siaga, Sleman Siapkan Barak Bagi Kelompok Rentan

Tak hanya kelompok rentan, BPBD Sleman juga siapkan barak bagi ternak

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gunung Merapi terlihat jelas dari Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11). BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi pada Siaga pada Kamis (5/11) siang. Dan warga diminta mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Aktivitas vulkanik Merapi saat ini bisa berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gunung Merapi terlihat jelas dari Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11). BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi pada Siaga pada Kamis (5/11) siang. Dan warga diminta mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Aktivitas vulkanik Merapi saat ini bisa berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Status aktivitas Gunung Merapi naik dari waspada (level II) ke siaga (level III). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mulai mengaktifkan barak-barak pengungsian sebagai antisipasi jika terjadi erupsi.

Kepala BPBD, Joko Supriyanto mengatakan, antisipasi-antisipasi sudah dilakukan sejak lama. Mulai dari sarana dan prasarana, maupun pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk melatih kesiapsiagaan jika Merapi benar-benar terjadi erupsi.

Baca Juga

Ia menekankan, bila Gunung Merapi benar-benar terjadi erupsi, Kabupaten Sleman sudah memiliki skenario rencana kontijensi, termasuk untuk mitigasi. Kemudian, sarana dan prasarana untuk pengungsian sudah disiapkan untuk menerima pengungsi.

"Kita menyiapkan barak pengungsi untuk penetapan status siaga, kelompok rentan dan ternak perlu diungsikan sesuai SOP status siaga. Orang tua, lansia, anak kecil kecil, difabel dan ternak perlu diamankan," kata Joko, Kamis (5/11).

Selain itu, ia menuturkan, tempat-tempat wisata sudah dibatasi sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Yang mana, jarak aman untuk status siaga lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Joko mengungkapkan, tempat-tempat wisata yang berjarak lima kilometer dari puncak Merapi sudah ditutup seperti Klangon, Turgo, Bunker Merapi dan Kaliadem. Untuk Sleman sendiri BPPTKG memprakirakan tiga dusun di tiga desa masuk daerah bahaya.

"Dusun Kalitengah Lor, Dusun Kaliadem Lama dan Dusun Pelemsari lama. Kaliadem Lama sudah tidak ada penghuni, hanya bangunan kami cek isinya ternak, nanti kita ungsikan. Pelemsari ada dua KK tapi punya hunian tetap di bawah," ujar Joko.

Sedangkan, di Kalitengah Lor memang ada kelompok rentan sekitar 160 orang. Namun, nanti semua akan diungsikan sesuai rencana kontijensi ke Barak Pengungsian Gayam, yang berkapasitas 300 orang tapi karena pandemi Covid-19 dibatasi cuma 120 orang.

Sisanya, ada yang sudah punya rumah di daerah bawah dan ada yang mengungsi ke rumah keluarganya di daerah bawah yang jauh dari puncak. Meski begitu, lanjut Joko, BPBD Sleman menginventaris pengungsi yang mengungsi ke rumah keluarganya.

"Kita sudah ada data, kita tinggal memberikan logistik pangan untuk mereka yang mengungsi," kata Joko. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement