Jumat 06 Nov 2020 00:45 WIB

Tahun Depan, Proyek Bendungan di Bekasi Dimulai

Total lahan yang akan digunakan untuk bendungan seluas 98 hektare.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendungan (ILustrasi)
Foto: Google
Bendungan (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten Bekasi mendukung rencana pembangunan proyek pengendalian banjir yang diusung oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Ciliwung Cisadane, pemerintah wilayah perbatasan, dan Pemprov Jawa Barat. Proyek bendungan yang melibatkan titik pertemuan antara Sungai Cikeas, Kali Cileungsi dan Kali Bekasi ini, direncanakan akan dimulai pada 2021 mendatang.

Total lahan  yang akan digunakan seluas 98 hektar, dengan panjang tanggul 50 kilometer. Panjang bendungan 30 kilometer, termasuk di dalamnya Kecamatan Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, dan Tambelang.

Baca Juga

“Ke depannya diharapkan terus berkomunikasi terhadap apa saja yang harus dilakukan antara Pemkab dengan BBWS, agar kita dapat mempersiapkan pembebasan lahan dan anggarannya,” kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Kamis (5/11).

Dalam pencegahan banjir, Eka sudah memberi intruksi kepada para camat agar dapat mengantisipasi banjir di wilayah masing-masing, terutama di wilayah padat penduduk.

Dia menyebut salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayahnya lantaran banyaknya penduduk yang bermukim di wilayah aliran sungai.

“Kemarin saya sudah mengumpulkan para Camat untuk antisipasi terhadap banjir karena sudah musim penghujan. Banjir di Kabupaten Bekasi juga disebabkan karena wilayahnya padat penduduk, aliran sungai juga harus banyak penataan," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Uju, mengatakan, Kabupaten Bekasi adalah wilayah hilir yang mendapatkan limpahan sampah dari aliran hulu kali. Hal ini membuat wilayah tersebut kerap dapat banjir maupun sampah kiriman.

“Terima kasih sudah merencanakan pengerjaan ini, karena kami sebagai hilir mendapat kiriman air dan sampah dari hulu, juga mendapat dorongan dari laut,” tutur dia.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait pembebasan lahan. Dia juga meminta BBWSCC untuk membangun taman juga supaya nilai estetikanya tetap ada. “Dari BBWS juga mohon sekiranya nanti dapat bersinergi dengan kami. Saya harapkan nanti akan ada taman juga, sehingga menjadi lebih indah dan ada estetikanya,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement