Jumat 06 Nov 2020 00:20 WIB

Pelatih Rennes Sesalkan Keputusan Wasit di Laga Vs Chelsea

Wasit memberi dua kali hadiah penalti untuk Chelsea,

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
 Timo Werner (kanan) Chelsea beraksi melawan Rennes
Foto: EPA-EFE/Dylan Martinez
Timo Werner (kanan) Chelsea beraksi melawan Rennes

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Rennes, Julien Stephan, mengakui, kartu merah yang diterima Dalbert Henrique pada menit ke-41 menjadi titik kunci jalannya laga tersebut. ujungnya, Rennes menyerah 0-3 saat melawat ke markas Chelsea pada laga ketiga fase penyisihan Grup E Liga Champions, Kamis (5/11) dini hari WIB.

Gawang Rennes kebobolan saat laga baru memasuki menit ke-10 via eksekusi penalti Timo Werner. Wasit memberikan hadiah tendangan penalti buat Chelsea usai Dalbert Henrique menjatuhkan Werner. Namun, 30 menit berselang pasca-gol pertama Chelsea tersebut, Rennes kembali diberikan sanksi tendangan penalti.

Kali ini, Dalbert dinilai melakukan handball di kotak penalti. Wasit, yang sempat melakukan review VAR, akhirnya memutuskan memberikan hadiah penalti buat the Blues. Tidak hanya itu, wasit juga memberikan kartu kuning pada Dalbert. Alhasil, eks bek sayap Fiorentina itu harus mengakhiri laga lebih awal karena telah menerima dua kartu kuning.

Insiden pada menit ke-40 inilah yang disoroti oleh Stephan. Menurutnya, Dalbert tidak melakukan handball. Pasalnya, menurut Stephan, pada saat itu, Dalbert berusaha menghalau bola sepakan Tammy Ambraham. Kemudian saat bola terpantul dengan liar, bola secara tidak sengaja mengenai bagian atas lengan bek sayap asal Brasil tersebut.

Namun, wasit asal Jerman, Felix Zwayer, tetap memberikan kartu kuning buat Dalbert dan hadiah penalti buat the Blues. ''Kecuali peraturannya telah diganti, saya tidak tahu kenapa wasit menilai insiden itu sebagai handball. Saat Anda memberikan kartu kuning untuk insiden seperti itu, hal itu benar-benar membunuh permainan Anda. Sepertinya ada kesalahpaham. Pasalnya, kenapa tidak melakukan pengecekan VAR saat Kurt Zouma melakukan pelanggaran serupa,'' ujar Stephan seperti dikutip BBC, Kamis (5/11).

Selain itu, pelatih berusia 40 tahun itu juga mengakui, hadiah tendangan penalti kedua yang didapatkan Chelsea di laga itu benar-benar mengubah jalannya laga. Tampil hanya dengan 10 pemain, dan menghadapi tim dengan barisan pemain mumpuni seperti Chelsea, Rennes tentu akan kesulitan untuk bisa meraih kemenangan.

''Penalti itu menjadi titik kunci dari laga tersebut. Kondisi itu membuat kami semakin berada dalam kesulitan, terutama dalam menghadapi tim seperti Chelsea. Mereka memiliki pemain luar biasa di setiap posisi dan unggul jumlah pemain,'' kata Stephan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement