Kamis 05 Nov 2020 18:29 WIB

Sapuhi: Tidak Ada Jamaah Indonesia Positif Covid-19 di Saudi

Jamaah umroh yang berkisar dari umur 25-50 itu saat ini telah memenuhi prosedur.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sapuhi: Tidak Ada Jamaah Indonesia Positif Covid-19 di Saudi. Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi
Foto: saudigazette
Sapuhi: Tidak Ada Jamaah Indonesia Positif Covid-19 di Saudi. Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal Sapuhi Adji Mubarok tak menampik ada kabar tes swab ulang pada jamaah umroh gelombang pertama. Namun demikian, dirinya memastikan tidak ada kasus positif yang saat ini terjadi pada jamaah asal Indonesia. 

‘’Tidak betul (ada jamaah positif) dari jamaah umroh,’’ ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Kamis (5/11).

Dia menambahkan, jamaah yang berkisar dari umur 25-50 itu saat ini telah memenuhi prosedur dan menjalani ibadah umroh. Setelah sebelumnya melakukan karantina. Menurut dia, kondisi para jamaah di tanah suci juga sehat. ‘’Alhamdulillah jamaah dalam keadaan sehat dan senang,’’ ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Luar Negeri Serikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (SAPUHI) Muhammad Rizal Palupi meluruskan bagaimana kabar swab ulang dari Pemerintah Saudi kepada jamaah asal Indonesia. 

Menurutnya, dari informasi yang beredar, swab ulang dilakukan karena ada beberapa masalah yang terjadi saat karantina tiga hari berlangsung. Namun demikian, informasi itu, kata dia masih simpang siur dan hanya diterima sepenggal oleh pihaknya.

Dia tak menampik, sebelum bertolak ke Arab Saudi, para jamaah juga melakukan swab untuk keperluan protokol kesehatan dan pendataan. Swab lanjutan, katanya, juga kembali dilakukan oleh pemerintah setempat saat masih berada di dalam pesawat. Swab tersebut dilakukan untuk memastikan kembali bahwa calon jamaah telah bebas dari virus corona.

Sambung dia, jika jamaah dinyatakan ada yang positif Covid-19, maka jamaah tersebut akan segera dikarantina kembali. Lamanya masa karantina adalah tujuh hari dan setelah itu akan dilakukan swab kembali untuk memastikan sudah terbebas dari virus. "Kita sudah mengcover jamaah dengan asuransi jadi jangan khawatir, di dalam perjalanan cukup aman selama prosedur-prosedur (kesehatan) yang kita informasikan dijalankan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement