Kamis 05 Nov 2020 15:22 WIB

Mendagri Lantik Nova Iriansyah Jadi Gubernur Aceh

Nova menggantikan Irwandi Yusuf yang diberhentikan sebagai gubernur Aceh.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Nova Iriansyah, resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95/P Tahun 2020,
Foto: Antara/Rahmad
Nova Iriansyah, resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95/P Tahun 2020,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Nova Iriansyah menjadi gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022 di Kota Banda Aceh, Kamis (5/11). Nova menggantikan Irwandi Yusuf yang diberhentikan sebagai gubernur Aceh karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi dana otonomi khusus Aceh (DOKA) tahun anggaran 2018.

"Saya Menteri Dalam Negeri, atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik saudara Ir H Nova Iriansyah, MT sebagai Gubernur Aceh berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95/P Tahun 2020," ujar Mendagri dikutip siaran persnya.

Baca Juga

Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan gubernur Aceh yang baru pada rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 95/P Tahun 2020 tanggal 15 September 2020. Keputusan itu memuat tentang Pengesahan Pemberhentian dengan Hormat Wakil Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022 dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022.

Tito meminta Nova sebagai gubernur definitif yang baru dapat membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua pihak, sehingga tercipta pemerintahan daerah dan kehidupan politik yang baik. Tito juga berharap agar Nova dapat melaksanakan program yang sudah direncanakan demi kesejahteraan masyarakat Aceh.

 

Tito mengimbau kepada seluruh mayarakat Aceh mendukung kepemimpinan Nova. Menurut dia, kekayaan yang dimiliki Aceh, baik pada sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) menjadi modal penting untuk membangun dan menyejahterakan provinsi Aceh sendiri.

Apalagi banyak tokoh Aceh yang berkualitas, tak hanya berkiprah secara lokal, melainkan juga internasional. Tito berharap, semua pihak terus berupaya menciptakan suasana yang rukun, damai, dan menjaga keamanan.

"Untuk itu maka stabilitas politik dan keamanan ini perlu dirawat terus menerus oleh masyarakat Aceh sehingga seluruh sumber daya yang ada, baik SDA maupun SDM dapat dikebangkan secara optimal untuk menuju Aceh yang lebih makmur," kata Tito.

Sementara itu, Nova berjanji akan menjalankan amanah dengan sebaik mungkin. Ia meyakini kepemimpinannya bersama dukungan masyarakat Aceh akan mampu mendorong Aceh untuk berbenah mewujudkan perubahan kualitas hidup menuju kondisi yang lebih baik dan dalam ketaatan menjalankan Syariat Islam.

“Iman Islam telah memandu masyarakat Aceh untuk selalu berikhtiar dan bekerja keras mewujudkan yang terbaik, saya percaya bahwa hal ini akan terus menjadi energi positif bagi masyarakat Aceh dalam membangun negeri ini, membangun Aceh dan membangun Indonesia,” tutur Nova.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement