Kamis 05 Nov 2020 09:46 WIB

Kekayaan Tanaman di Kota Bersejarah Al Ula

Al Ula memiliki kekayaan tanaman.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Kekayaan Tanaman di Kota Bersejarah Al Ula
Foto: Arab News
Kekayaan Tanaman di Kota Bersejarah Al Ula

IHRAM.CO.ID,Al ULA --- Kota Al Ula memiliki banyak peninggalan bersejarah. Kota ini juga menjadi rumah bagi sejumlah tanaman tertua di Kerajaan Arab Saudi seperti palem dan buah jeruk, pohon palem barni dan helwa, lemon manis, limau atau dikenal juga dengan nama lemon bin Zuhair, serta pohon kelor. 

Menurut pemilik Al Ula Fresh Farm, Hamed Al Shuwaikan mengatakan buah-buahan seperti Lemon manis telah didistribusikan ke Madinah, Mekkah, dan Jeddah lebih dari 70 tahun lalu. 

Baca Juga

"Jeruk di Al Ula sebagian besar berasal dari Hanifa dan Yafa di Palestina dan telah tumbuh di Al Ula selama lebih dari 50 tahun. Lemon manis telah didistribusikan ke Madinah, Mekkah, dan Jeddah lebih dari 70 tahun lalu. Sebelum berdirinya kerajaan Arab Saudi dan adanya impor, itu adalah tanaman utama sebagai pohon buah-buahan. Ini adalah buah tertua di AlUla dan sangat manis. Itu hanya bisa ditemukan di AlUla, Jouf, dan kadang di Yanbu Al-Nakhal karena ditanam di dekat mata air, ”kata Al Shuwaikan seperti dilansir Arab News pada Kamis (5/11).

Tanaman lain di daerah itu adalah pohon pacar. Pohon ini dapat diketahui karena bunga dan aromanya yang indah dan daunnya dipotong dan digiling untuk menghasilkan pewarna henna.

Pertanian segar Al Ula adalah kekuatan pendorong di balik Al Ula Green Initiative yang bertujuan untuk mendistribusikan benih dan mendorong pertumbuhan pohon sejalan dengan rencana reformasi visi Saudi 2030 untuk menyelesaikan masalah penganguran.

“Pengunjung menanam benih di kebun dan menuliskan nama mereka pada tongkat kerajinan yang ditempatkan di tempat tanaman mereka berada. Kami merawat dan menyirami tanaman dan itu menjadi kenangan indah bagi pengunjung. Siswa juga diterima di pertanian ini sehingga kami dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya tumbuh-tumbuhan.” kata Al Shuwaikan.

Putri Al Shuwaikan bernama Ula sebagaimana nama kota tempat tinggalnya kini mengelola pertanian. Ia ingin mengedukasi pengunjung tentang keragaman tanaman yang berasal dari berbagai belahan dunia.

“Apa yang kami ingin dunia lihat adalah bahwa lingkungan Al Ula subur dan menarik di semua kawasan, pertanian, gurun, dan daerah pegunungan. Kami ingin menunjukkan kepada mereka tanaman yang kami bawa dari luar negeri dan bahwa bibit dari luar Asia, seperti mangga Afrika dan Mesir, serta jambu Amerika, dapat berhasil ditanam di Al Ula meskipun perbedaan tanah, cuaca, dan air," katanya.

Dia mengatakan bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat ditanam dengan biaya yang efektif.  “Kami ingin menunjukkan kepada pengunjung bahwa AlUla kaya akan pertanian, dan kami tidak membutuhkan jenis sumber daya lagi. Kami dapat menanam tanaman kami dengan biaya paling sedikit," katanya. 

Ini juga memungkinkan pengunjung untuk merasakan langsung kehidupan di sebuah pertanian, termasuk memetik buah dan memakannya selagi masih segar. Bahkan pengunjung juga bisa  menanam tanaman sendiri. Pusat kreativitas juga menjelaskan cara menanam kurma dan mengawetkannya serta membuat keranjang tradisional dan kipas tangan dari daun pohon palem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement