Kamis 05 Nov 2020 06:50 WIB

Pendukung Ari: Kami tak akan Biarkan Munas PBSI Aklamasi

Agung Firman Sampurna, harus membuktikan diri layak menjadi pemimpin PBSI.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
PBSI.
PBSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung eks Bakal Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ari Wibowo menyatakan, pantang membiarkan kursi ketum diraih dengan mudah oleh calon lain. Salah satu pendukung Ari, Ketua Pengurus Provinsi PBSI Nusa Tenggara Barat (NTB) Junaidin Yaman menegaskan, satu-satunya calon ketum yang kini ada, Agung Firman Sampurna, harus membuktikan diri layak menjadi pemimpin PBSI pada Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar hari ini, Kamis (5/11) dan Jumat (6/11). Oleh karena itu, ia menegaskan pendukung Ari menolak aklamasi.

"Aklamasi itu kalau seluruh pengprov mendukung, kalau ada satu saja yang tidak mendukung artinya gagal aklamasi. Saat ini ada enam Pengprov yang masih solid mendukung Ari Wibowo," kata Junaidin saat dihubungi republika.co.id dari Jakarta, Rabu (4/11) malam WIB.

"Kita akan berjuang terus untuk mendorong Ari Wibowo menjadi ketua umum. Kita akan lihat situasi Munas nanti seperti apa. Kita hanya bisa berusaha, semua Tuhan yang maha kuasa yang memutuskan. Kalah menang adalah hal biasa," ujar dia.

Ia tak menampik, sulit bagi Ari tetap maju meraih posisi Ketum PBSI. Hal itu karena Ari sudah gugur di tahapan verifikasi karena tim penjaringan mengeklaim adanya surat dukungan ganda.

"Tapi siapa tahu nanti ada keajaiban, misalnya Agung Firman mengundurkan diri dari pencalonan. Seharusnya Agung fokus saja di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), karena mengurus bulu tangkis rumit juga. Nantinya bisa mengganggu pekerjaan di BPK," kata Junaidin.

Mengomentari surat dukungan ganda, Junaidin kurang setuju dengan aturan dari tim penjaringan PBSI. Ia menyayangkan tentang aturan pasal 11 ayat 1 yang menyatakan pengprov tidak boleh mendukung dua calon. Kemudian di ayat 4, kata dia, bila terjadi dua calon didukung oleh pengprov yang sama maka suara dinyatakan batal. Menurut dia, itu tidak tegas

"Seharusnya surat dukungan yang diakui tim penjaringan itu yang pertama atau lebih dulu masuk. Kalau pertama sudah mendukung Ari Wibowo, terus berbalik ini ada apa," kata Junaidin.

Ketua tim sukses Ari Wibowo, yang juga Wakil Sekretaris Umum Pengprov PBSI Banten, Suwastono mengatakan, tetap berupaya dan masih akan mengikuti, munas. "Kita tetap tidak mau aklamasi kita masih solid, enam pengprov, trio Jawa, NTB, Aceh dan Banten. Walau Ari Wijaya dinyatakan tidak lolos kita tetap dukung hingga Munas selesai. Semoga saja sada keajaiban," kata dia.

Sebelumnya, Ari Wibowo dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi calon ketua umum. Hal tersebut diungkapkan Ari Wibowo. Ia mengetahui dirinya tidak lolos verifikasi karena adanya lima surat suara dukungan yang ganda pada pagi ini. "Pagi tadi sekitar jam 10.00 WIB saya mendapat surat melalui pesan WhatsApp. Baru pada pukul 13.00 WIB siang surat fisik dari tim verifikasi saya terima.

"Tim verifikasi mengirim surat melalui kurir kemarin (Selasa 3 November) sore, ketua tim sukses saya Suwastono baru menerima surat tersebut pagi. Kemudian mengantarkan surat tersebut siang ini," ujar dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement