Kamis 05 Nov 2020 05:05 WIB

Jawara Depok Gelar Pelatihan dan Beri Modal Usaha

Usaha yang akan dimodali adalah usaha mi ayam atau donat.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok, Ubaidilah Walisoto
Foto: Dok pribadi
Ketua Umum Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok, Ubaidilah Walisoto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Jaringan Wirausaha (Jawara) Depok akan menggelar program pelatihan sekaligus permodalan usaha mie ayam dan donat. Program ini dibuka untuk 500 peserta. Sebanyak 25 orang di antaranya yang terpilih akan mendapatkan modal usaha.

Ketua Umum Jawara Ubaidillah mengatakan, program bertajuk 'Usaha Dimodalin Jawara' akan dilakukan dalam format pelatihan webinar yang bisa diikuti 500-an peserta. Peserta nantinya akan diseleksi yang memang memiliki keseriusan dan kebutuhan, akan diberi modal usaha. "Modalnua berupa booth atau gerobak yang memang kita sudah branding, sekaligus dengan bahan baku usaha," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/11).

Baca Juga

Ubay mengatakan, sejumlah narasumber akan memberikan materi terdiri atas unsur wirausaha hingga figur publik. "Kita punya narasumber bagus, seperti Rendi Saputra, Indra Uno, Arie Untung. Jadi kita coba kombinasikan orang yang secara skill kewirausahaan kuat dan tokoh publik yang bisa menginspirasi," kata Ubay.

Sebanyak 25 peserta yang mendapatkan modal usaha, menurutnya juga akan mendapatkan mendampingan. Dia menjelaskan, 25 orang peserta yang mendapat modal usaha dipilih berdasarkan seleksi proposal. 

Pihak Jawara akan menyeleksi proposal yang dibuat peserta untuk dipilih siapa saja yang layak mendapat modal usaha. "Dari proposal itu nanti akan kita nilai mana yang menurut kita urgent dibantu," ujarnya.

Ubay yang juga merupakan pendamping UMKM ini menambahkan, selain 25 peserta yang mendapat modal, peserta lain juga akan mendapat bantuan jika dirasa perlu. Bantuan itu, kata dia, dihadirkan melalui kerja sama dengan berbagai badan amil zakat. "Nanti jika memang pesertanya yang membutuhkan banyak, nanti kita coba link-kan dengan lembaga itu," ujarnya.

Untuk dapat mengikuti program pelatihan ini, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi. Selain membuat propsosal, syarat lainnya adalah belum memiliki usaha atau usahanya saat ini tidak berjalan karena Covid-19. Ketentuan lainnya, adalah warga Depok yang berusia 17 hingga 40 tahun.

Lantas mengapa produk yang dipilih adalah donat dan mia ayam? CEO Soto Segar Boyolali Hj Amanah ini mengatakan, dalam program kali ini, pihak penyelenggara sudah mendapat dukungan partner atau rekanan dari dua jenis usaha tersebut, yang akan memberikan dukungan suplai. "Jadi ketika usaha jalan, peserta fokus menjual saja, supply bahannya enggak usah mikirin. Ini semata-mata untuk menyederhananakan, karena kalau dia bikin dari awal saya rasa akan kerepotan, apalagi bagi pengusaha baru. Jadi inilah kenapa kita pilih dua ini," jelas dia.

Ubaidillah mengatakan, nantinya akan banyak jenis usaha lain dalam program-program berikutnya. Adapun sumber permodalannya, Ubay menjelaskan, berasal dari patungan para pengusaha yang tergabung dalam Jawara Depok. Saat Pandemi Covid-19 ini, kata dia, Jawara Depok dan para anggotanya aktif mengadakan acara yang diharapkan dapat membantu para wirausahawan baru.

Jawara sendiri, Ubay menjelaskan, merupakan organisasi kolaborator yang berisi berbagai pengusaha aktivis dari berbagai organisasi nasional. Mereka berkumpul kemudian mencoba membangun acara lokal yang berbasis di Depok. 

Ke depan, Jawara akan menjalin kerja sama dengan komunitas lokal, misalnya asosiasi UMKM. "Jadi kita akan berkolaborasi membuat event mereka, menyuplai informasi dan sumber daya yang kita miliki," ujar dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement