Rabu 04 Nov 2020 19:00 WIB

Ketum PSSI Ingin Pemain Indonesia Merumput ke Luar Negeri

Garuda Select berupaya untuk menjembatani pemain bisa berkiprah di luar negeri

Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) usai pelantikan pengurus PSSI di Gedung KONI, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) usai pelantikan pengurus PSSI di Gedung KONI, Jakarta, Senin (24/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan ingin agar pemain Indonesia semakin banyak yang berkarier di tim luar negeri karena akan membantu dalam pengembangan persepakbolaan nasional.

"Saya dan pengurus berkeinginan untuk lebih banyak lagi mereka berada di klub-klub dunia," ujar Iriawan dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Rabu (4/11).

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan PSSI dengan berbagai program pengembangan pemain muda, salah satunya Garuda Select, berupaya untuk menjembatani agar para pemain bisa berkiprah di luar negeri.

Mereka yang berada di tim luar negeri secara tak langsung bisa mengharumkan nama Indonesia dan dunia akan mulai melirik persepakbolaan nasional.

Saat ini terdapat tiga pemain yang tengah meniti karier di luar negeri yakni Egi Maulana Vikri di Lechia Gdansk (Polandia), Witan Sulaiman di Radnik Surdulica (Serbia), dan Yanto Basna di Thailand.

Iriawan juga percaya di tangan dingin pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong para pemain muda Indonesia bakal bertransformasi menjadi pemain hebat di masa depan baik untuk timnas Indonesia maupun sepakbola tanah air.

Sebab berkat sentuhan Shin, kata dia, pemain muda Indonesia dipaksa untuk bersikap profesional, memiliki mental tangguh, dan skill mumpuni. Termasuk memuji program Garuda Select yang menjadi akses menuju sepakbola luar negeri.

"Kita punya pelatih dari Korea Selatan, Shin Tae-yong, di satu sisi saya cukup salut karena dalam melatih anak-anak itu nomor satu adalah mental, kemudian disiplin, dan ketiga stamina. Mental bagaimana agar bisa profesional. Disiplin juga demikian, telat berlatih langsung dicoret," kata dia.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu juga menyatakan Indonesia harus bisa memaksimalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Menurut dia, ajang tersebut menjadi peluang emas bagi talenta muda Indonesia untuk membuktikan diri pada dunia, sebab banyak para pencari bakat bakal hadir menyaksikan setiap potensi yang ada.

 

"Ini jadi momen langka bagi setiap negara yang terpilih jadi tuan rumah, akan angkat persepakbolaannya jadi ini momen kita dikenal dunia," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement