Rabu 04 Nov 2020 17:03 WIB

Satgas PEN Dongkrak Andil Swasta untuk Pemulihan Ekonomi

Tanpa bergerak bersama pemerintah-swasta, pemulihan ekonomi menjadi sulit.

Petugas memeriksa formulir penerima bantuan saat Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VIII di Kantor Pos Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/11/2020). Pemerintah akan selalu melibatkan pihak swasta dalam program-program pemulihan ekonomi nasional. Misalnya untuk penyaluran berbagai bansos, pemerintah akan menggandeng swasta sebagai distributor.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas memeriksa formulir penerima bantuan saat Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VIII di Kantor Pos Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/11/2020). Pemerintah akan selalu melibatkan pihak swasta dalam program-program pemulihan ekonomi nasional. Misalnya untuk penyaluran berbagai bansos, pemerintah akan menggandeng swasta sebagai distributor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) akan turut menstimulus kinerja usaha swasta melalui program-program pemerintah. Sehingga dapat mempercepat pemulihan perekonomian di kuartal IV-2020.

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual dari Kantor Presiden mengatakan pemerintah akan selalu melibatkan pihak swasta dalam program-program pemulihan ekonomi nasional. Misalnya untuk penyaluran berbagai bansos, pemerintah akan menggandeng swasta sebagai distributor. Kemudian, pemerintah juga menggulirkan program pembiayaan melalui lembaga keuangan daerah untuk dunia usaha di berbagai daerah.

“Ini supaya teman teman swasta mau bergerak. Tanpa bersama-sama antara pemerintah dan swasta, akan sangat sulit angkat pertumbuhan ekonomi menjadi positif kembali seperti yang diarahkan Presiden,” ujar Budi, Rabu (4/11).

Saat ini, ujar Budi, struktur perekonomian domestik paling banyak disumbang oleh ekonomi swasta. Baru kemudian 16,1 persen dari BUMN, dan dari pemerintah.

Untuk kontribusi dari pemerintah, Budi menjamin akan merealisasikan anggaran, khususnya untuk penanganan Covid-19 dan PEN, hingga maksimal.

“Porsi pemerintah kita akan melakukan spending sebanyak-banyaknya melalui PEN, kita pastikan spending Kementerian/Lembaga semaksimal mungkin,” ujarnya.

Adapun hingga 2 November 2020, realisasi penyaluran program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp366 triliun atau 51,9 persen dari total Rp 695,2 triliun.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal III 2020 masih terkontraksi hingga minus tiga persen. Maka itu, Presiden meminta jajaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan realisasi anggaran secara maksimal hingga akhir tahun. Hal itu agar stimulus dari pemerintah mampu mendorong perputaran ekonomi dan konsumsi di masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement