REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menjadi kandidat pejawat berhasil memenangkan suara di Florida. Ini adalah negara bagian kunci yang diperebutkan oleh setiap calon pemimpin di negara adidaya itu karena memiliki 29 suara elektoran.
Selain itu, Trump juga memenangkan suara di Texas. Negara bagian itu sebelumnya diyakini telah beralih mendukung rival utama calon dari Partai Republik itu, yakni Joe Biden dari Partai Demokrat. Meski demikian, belum ada kandidat yang telah mencapai 270 suara elektoral, yang diperlukan untuk dapat melenggang ke Gedung Putih.
Posisi Trump dan Biden saat ini terkunci dalam persaingan ketat di seluruh wilayah AS. Masih terlalu dini untuk menentukan siapakah yang akan menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. Proses penghitungan suara masih dilakukan di beberapa negara bagian yang diperebutkan oleh kedua kandidat, yaitu North Carolina, Georgia dan Pennsylvania.
Hingga Rabu (4/11) pagi, Trump telah mempertahankan banyak negara bagian yang dimenangkannya pada 2016. Seperti yang telah diprediksikan, sebagian kompetisi tampaknya berhenti di tiga negara bagian industri utara tempat Trump paling mengejutkan Demokrat empat tahun lalu, yaitu Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania.
Warga Amerika telah memberikan suara mereka saat negara itu menghadapi krisis bersejarah akibat pandemi virus Corona jenis baru (Covid-19). AS memiliki jumlah kasus wabah terbesar di dunia. Jutaan pemilih mengesampingkan kekhawatiran tentang virus dan beberapa antrean panjang untuk memilih secara langsung.
Hasil awal di beberapa negara bagian kunci yang menjadi medan pertempuran utama kandidat presiden AS telah berubah-ubah. Kandidat dari Partai Demokrat biasanya mengungguli Partai Republik dalam pemungutan suara melalui pos, sementara Partai Republik berusaha mengimbangi jumlah pemilih pada hari pemungutan suara.
Artinya, batas awal antara kandidat dapat dipengaruhi oleh jenis suara awal atau hari pemungutan suara - yang dilaporkan oleh negara bagian. Kendali Senat juga dipertaruhkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
