REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyaksikan aurora menjadi impian wisata banyak orang. Kabar baiknya, kini Anda bisa tak sekadar mengagumi pertunjukan cahaya cantik di langit utara itu, tapi juga menamai badai yang menyebabkan aurora.
Aurora terbentuk ketika badai matahari mengirimkan muatan partikel kuat ke Bumi. Ketika partikel-partikel ini berbenturan dengan medan magnet dan atmosfer Bumi, mereka menyala, dan kita melihatnya sebagai aurora.
Aurora borealis terkuat akan diberi nama untuk membedakan satu badai dari yang lain. Sistem penamaannya mirip dengan penamaan badai. Dalam kasus ini, para wisatawan dan masyarakat umum mendapat kesempatan untuk berpartisipasi memberi nama the northern lights.
Visit Arctic Europe, sebuah organisasi yang mempromosikan pariwisata di kawasan Eropa Arktika, mengundang para wisatawan untuk menjajal pengalaman baru itu.
“Ada begitu banyak aurora yang terlihat di Eropa Arktika dari musim gugur hingga awal musim semi sehingga kami mulai memberikan nama untuk setiap badai. Dengan cara ini, aurora memiliki identitas sendiri dan memudahkan kita untuk mendiskusikannya," kata Direktur program Visit Arctic Europe, Rauno Posio seperti dilansir laman People, Rabu (4/11).
Penamaan aurora tidak hanya akan memudahkan ilmuwan untuk mendiskusikan badai ini, tetapi juga memungkinkan pengunjung untuk mendapat pengalaman baru tentang aurora. Sebab selama ini penamaan aurora diambil dari peristiwa sejarah, budaya, dan warisan Nordik.
Lalu bagaimana cara mengusulkan nama aurora ke daftar nama potensial? Sederhana, masuklah ke situs web Naming Auroras dan tulis alasan mengapa Anda mengusulkan nama tertentu. Jika Anda beruntung, nama yang diusulkan mungkin bisa dipakai untuk aurora.
Semua nama yang dipilih akan dibagikan di situs web Naming Auroras dan di halaman Instagram Arktika. Penggemar fenomena alam ini dapat bergabung dalam diskusi dengan menggunakan hashtag masing-masing bernama aurora di media sosial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
