Rabu 04 Nov 2020 10:02 WIB

Subsidi Saat Kompetisi, Arema: Akan Memperburuk Klub

Subsidi klub 25 persen untuk Oktober sampai Januari baru akan dibayarkan Februari.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agung Sasongko
Media Officer (MO) Arema FC, Sudarmaji (pojok kiri) saat memberikan keterangan pers di Kantor Arema FC.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Media Officer (MO) Arema FC, Sudarmaji (pojok kiri) saat memberikan keterangan pers di Kantor Arema FC.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menetapkan Liga 1 Indonesia 2020/2021 akan dilaksanakan pada Februari tahun mendatang. Keputusan yang tertera dalam surat nomor 394/LIB-KOM/XI/2020 ini menyesuaikan hasil Rapat Komite Eksekutif PSSI pada 28 Oktober lalu.

Selain menjelaskan jadwal Liga 1, surat yang dikeluarkan PT LIB juga membahas kontribusi komersial pada klub untuk Oktober 2020 sampai Januari 2021. Besaran 25 persen dari nilai kontribusi komersial Rp 800 juta akan diberikan saat kompetisi berjalan. Apabila kompetisi berjalan sesuai yang dijadwalkan, maka pembayaran kontribusi komersial mulai Februari sampai Juli 2021 tetap diberikan secara penuh untuk setiap klub.

Baca Juga

Mengenai masalah tersebut, Media Officer (MO) Sudarmaji memahami situasi pandemi Covid-19 telah menyulitkan kompetisi Liga Indonesia untuk digelar. Namun klub telah membuktikan tetap komitmen menjaga keberlangsungan klubnya. "Dengan harapan kompetisi segera digelar," ucap Sudarmaji kepada wartawan, Rabu (4/11).

Selama menjaga keberlangsungan klub, klub terutama Arema FC mengalami defisit anggaran yang sangat berat. Apalagi sesuai surat LIB, subsidi klub 25 persen untuk Oktober sampai Januari baru akan dibayarkan pada Februari 2021. Itu artinya, praktis kondisi tersebut akan sangat memperburuk klub ke depannya.

Menurut Sudarmaji, sebagian besar tim akan memperpanjang kontrak pemain pada November 2020. Hal ini harapannya kompetisi bisa digelar pada bulan tersebut. Namun faktanya, jadwal Liga 1 Indonesia ditunda sampai Februari di tahun mendatang.

Di sisi lain, kata Sudarmaji, klub saat ini juga tengah dihadapkan situasi sulit. Sejumlah tim khawatir muncul sengketa baru dengan para pemain. "Yang kemudian menjadi rumit menjaga keberlangsungan hidup klub," jelas dia.

Sudarmaji berharap subsidi 25 persen untuk Oktober 2020 sampai Januari 2021 tetap direalisasikan saat ini juga. Ia tak menampik, klub secara praktis hampir setahun tidak memperoleh pemasukan. Untuk itu, dia mendorong PSSI segera mengeluarkan SK baru terkait relaksasi kewajiban kepada pemain agar klub terproteksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement