Rabu 04 Nov 2020 06:42 WIB

Serangan Wina Membuat Imam Besar Al-Azhar Keluarkan Sikap

Imam Besar Al-Azhar keluarkan sikap terkait serangan Wina.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Serangan Wina Membuat Imam Besar Al-Azhar Keluarkan Sikap. Foto: Imam Besar Al Azhar mengutuk pemenggalan guru di Prancis
Foto: Arab News
Serangan Wina Membuat Imam Besar Al-Azhar Keluarkan Sikap. Foto: Imam Besar Al Azhar mengutuk pemenggalan guru di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Mesir Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb pada Selasa (3/11) mengutuk beberapa serangan teror di ibu kota Austria, Wina. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk tersangka penyerang pada Senin (2/11).

Menurut pernyataan resmi, El-Tayyeb menyampaikan belasungkawa kepada Austria, berharap untuk pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

Baca Juga

"Saya sangat sedih dengan serangan teroris di ibu kota Austria, Wina. Tindakan tercela ini sayangnya mengubah kota yang tenang menjadi arena pertumpahan darah dan teror," kata El-Tayyeb memposting pesan di akun media sosialnya, dilansir dari laman Ahram Online pada Rabu (4/11).

"Saya sangat bersimpati dengan para korban serangan ini dan keluarga mereka serta semua korban terorisme di seluruh dunia. Saya juga menyerukan upaya internasional yang bersatu untuk memerangi terorisme, ekstremisme, dan ujaran kebencian," lanjutnya.

Dalam pernyataannya, El-Tayyeb berdoa agar dunia terbebas dari terorisme dan kejahatannya, dengan umat manusia yang menikmati kedamaian, keamanan, keselamatan, dan stabilitas.

Sebelumnya pada Senin, sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ke kerumunan di bar pada malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan. Jam malam diterapkan sebagai tanggapan atas lonjakan kasus virus Corona di negara itu.

Polisi menyatakan, serangan itu dilakukan oleh setidaknya satu tersangka yang ditembak, dan dibunuh oleh petugas.

Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan dalam konferensi pers bahwa penyerang yang diketahui merupakan simpatisan ISIS.

Masih belum jelas apakah tersangka bertindak sendiri. Hal ini karena pihak berwenang terus memeriksa lebih dari 20 ribu video untuk menentukan berapa banyak penyerang yang terlibat dalam serangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement