Rabu 04 Nov 2020 06:39 WIB

Kapolda Minta Pegowes tak Bawa Ponsel Saat Bersepeda

Dari 12 kasus pembegalan pesepeda, Polda Metro Jaya baru berhasil mengungkap 6 kasus.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana mengimbau agar masyarakat yang gemar bersepeda atau pegowes tetap waspada selama di jalan. Hal itu mengingat akhir-akhir ini, pembegalan yang menempatkan pegowes sebagai targetnya semakin marak.

Oleh karena itu, ia meminta agar pegowes tidak memancing para pelaku untuk beraksi. Misalnya, menghindari untuk bersepeda pada malam hari.

"Ini malam hari suasana agak gelap, ini juga akan memancing para pelaku ini, untuk juga melakukan aksi pembegalan tersebut," minta Nana dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).

Kemudian, lanjut Nana, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan pembegalan, polisi melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kasus begal sepeda yang marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Upaya tersebut, di antaranya preemtif, preventif, dan represif.

Kemudian jajaran Polda Metro Jaya juga telah membentuk tim khusus untuk menangani fenomena pembegalan baru ini. "Seringnya terjadi begal sepeda, Polda Metro Jaya langsung bereaksi membentuk tim khusus, untuk melakukan upaya preemtif, preventif, dan represif," kata mantan kepala Polda NTB itu.

Lebih lanjut, Nana mengatakan, upaya preemtif dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat secara langsung, baik imbauan maupun informasi tentang waktu dan lokasi rawan terjadinya pembegalan. Sedangkan, upaya preventif dengan mengerahkan personel kepolisian, baik anggota Sabhara, Brimob, dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan patroli.

Petugas ditempatkan di lokasi dan waktu rawan begal tersebut. "Upaya represifnya kami melakukan pengungkapan kasus-kasus yang dilaporkan terkait begal sepeda itu sebagai bentuk keseriusan kami dalam menangani kasus yang sedang marak terjadi dan sering viral itu," kata Nana.

Selanjutnya, Nana juga berharap masyarakat juga bisa menjadikan pengungkapan kasus itu sebagai pengalaman agar jangan sampai menjadi korban begal sepeda dikemudian hari. Apalagi sepanjang September-November 2020, sambung dia. sudah ada 12 laporan polisi terkait pembegalan terhadap pegowes, meski baru enam yang sudah diungkap.

"Saya juga mengharapkan kepada masyarakat sebaiknya, saat olahraga tidak perlu membawa-bawa barang-barang berhargalah. Handphone ini memang dianggap memang barang berharga, jadi sebaiknya tidak perlu membawa handphone," kata Nana berpesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement